Banner

RCEP pastikan stabilitas rantai industri dan rantai pasokan

Foto yang diabadikan pada 30 Juni 2023 ini menunjukkan Forum Tingkat Tinggi RCEP 2023 yang digelar di Kota Qingdao, China timur. (Xinhua)

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) memiliki peluang besar, yang kondusif bagi rantai industri dan rantai pasokan yang sehat di seluruh kawasan tersebut dan arus bebas elemen-elemen ekonomi, yang akan membawa banyak kondisi yang menguntungkan bagi kawasan tersebut.

 

Qingdao, China (Xinhua) – Dalam Forum Tingkat Tinggi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) 2023 yang berakhir pada 30 Juni, banyak politisi dan delegasi mengatakan bahwa RCEP menyediakan rantai industri dan rantai pasokan yang stabil bagi negara-negara anggota di kawasan tersebut, serta konsep keterbukaan dan berbagi adalah untuk memastikan stabilitas rantai industri dan rantai pasokan.

Kuang Xianming, Wakil Presiden sekaligus Direktur dan Research Fellow di Pusat Studi RCEP dan Institut Reformasi dan Pembangunan China, mengungkapkan RCEP mencatatkan kemajuan besar dalam semua aspek, mencapai hasil yang sangat baik, dan manfaatnya terus-menerus dirilis.

“Menurut pendapat saya, salah satu manfaatnya adalah optimalisasi berkelanjutan dari jaringan rantai pasokan terbuka dan bersama RCEP,” ujar Kuang Xianming. Dia melakukan penelitian di Yangpu, Hainan, sekitar April tahun lalu, dan dalam proses penelitiannya, perusahaan-perusahaan juga merasa telah memperoleh sejumlah keuntungan dari RCEP.

Menurut Nalintib Homvisetvongsa dari Kantor Menteri (Perdagangan) untuk Urusan Komersial di Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Beijing, China, total volume perdagangan Thailand dengan 14 negara RCEP meningkat sekitar 7 persen, atau sekitar 300 juta dolar AS, mencakup sekitar 55 persen dari volume perdagangan Thailand.

Banner

“Rantai-rantai pasokan di Thailand ini terkait erat dengan banyak negara, dan di bawah kerangka RCEP, kami masih bekerja sangat keras untuk memastikannya terus berkembang, sehingga lebih banyak perusahaan akan mendapat manfaat dari rantai pasokan tersebut,” ujar Nalintib Homvisetvongsa.

Khouanchay IEMSOUTHI, Counsellor Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar Laos di Beijing, China, menuturkan bahwa kawasan yang dicakup oleh RCEP memiliki peluang besar, yang kondusif bagi rantai industri dan rantai pasokan yang sehat di seluruh kawasan tersebut dan arus bebas elemen-elemen ekonomi, yang akan membawa banyak kondisi yang menguntungkan bagi kawasan tersebut.

“Saya yakin RCEP akan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi negara-negara anggotanya, terutama dalam hal rantai industri dan rantai pasokan.” lanjut Khouanchay.

Menurut Khouanchay, setelah pembukaan jalur kereta China-Laos, China dan Laos membangun fondasi rantai industri dan rantai pasokan yang sehat.

“Jalur kereta China-laos akan membawa peran besar dalam mendorong kerja sama ekonomi regional, hal itu akan mempersempit integrasi pengembangan rantai industri dan rantai pasokan, serta akan memainkan peran besar,” sambung Khouanchay.

Zhou Yi, Pemimpin Kepabeanan dan Perdagangan Global Nasional di Deloitte China, meyakini bahwa alasan mengapa RCEP dapat sangat mempromosikan sinergi serta integrasi rantai industri dan rantai pasokan di kawasan tersebut adalah karena terdapat aturan inti di bawah RCEP yang disebut prinsip akumulasi perdagangan regional.

Banner

“Apabila kita dapat sepenuhnya memahami dan menggunakan aturan ini, Anda akan menemukan bahwa jika seluruh rantai pasokan kita terkonsentrasi di area ini, kita semua dapat memperoleh manfaat darinya. Jadi inilah mengapa kami meyakini bahwa RCEP adalah rantai pasokan yang dapat mempromosikan rantai industri di seluruh kawasan ini, termasuk integrasi sumber daya, dan benar-benar dapat membawa manfaat bagi semua orang,” sebut Zhou.

RCEP terdiri dari 15 anggota, yakni 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. RCEP ditandatangani pada November 2020 dan mulai berlaku pada 1 Januari 2022, dengan tujuan untuk secara bertahap menghapus tarif atas lebih dari 90 persen barang yang diperdagangkan di antara negara-negara anggotanya.

Pada 2022, perdagangan antara China dan negara-negara anggota RCEP lainnya meningkat 7,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 12,95 triliun yuan, menyumbang 30,8 persen dari total nilai perdagangan luar negeri negara itu, papar Administrasi Umum Kepabeanan China.

RCEP juga meluncurkan rantai nilai regional yang memberikan peluang lebih besar bagi produk manufaktur untuk berpartisipasi dalam rantai nilai global,” ungkap Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

*1 dolar AS = 15.026 rupiah

**1 yuan = 2.076 rupiah

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan