China sebut penolakan tegas “kemerdekaan Taiwan” diperlukan demi perdamaian

Sejumlah orang mengunjungi stan Taiwan, China tenggara, dalam Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) yang berlangsung di Beijing, ibu kota China, pada 5 September 2021. (Xinhua/Xing Guangli)

“Kemerdekaan Taiwan” mendapat penolakan tegas oleh diplomat senior China, menegaskan bahwa hal tersebut harus dilakukan demi mempertahankan perdamaian di seluruh Selat Taiwan.

 

Munich, Jerman (Xinhua) – Perdamaian di seluruh Selat Taiwan harus dipertahankan melalui penolakan tegas terhadap kekuatan separatis “kemerdekaan Taiwan” dan kepatuhan teguh pada prinsip Satu China, yang juga menjadi konsensus masyarakat internasional, demikian disampaikan oleh seorang diplomat senior China di Munich, Jerman, pada Sabtu (18/2).

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Wang Yi, Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), saat menjawab pertanyaan seputar Taiwan usai menyampaikan pidato utama dalam Konferensi Keamanan Munich (Munich Security Conference/MSC) ke-59.

Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral CPC, mengatakan bahwa Taiwan telah menjadi bagian dari China sejak zaman kuno, serta Taiwan tidak pernah menjadi negara dan tidak akan pernah menjadi negara, yang merupakan status quo sebenarnya dari masalah Taiwan.

“Bukan kami yang ingin mengubah status quo ini, melainkan kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” ujar Wang.

Aksi “kemerdekaan Taiwan” tidak sesuai dengan perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, seperti “api dan air,” tuturnya.

Kemerdekaan Taiwan
Seorang tentara melakukan pengamatan menggunakan teropong dalam latihan dan pelatihan tempur Angkatan Laut Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China di perairan sekitar Pulau Taiwan pada 5 Agustus 2022. (Xinhua/Lin Jian)

Mengingat semua pihak menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas teritorial dalam isu Ukraina, prinsip ini juga harus dipatuhi dalam masalah Taiwan, kata Wang.

Wang menuturkan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial China harus ditegakkan dengan tegas, dan standar ganda tidak boleh dilibatkan dalam isu-isu utama.

Munich Security Conference tahun ini dibuka pada Jumat (17/2) dan berlangsung hingga Ahad (19/2), dengan partisipasi sekitar 150 pejabat senior, termasuk lebih dari 40 kepala negara dan pemerintahan, serta para pemimpin organisasi internasional untuk membahas berbagai tantangan dan masalah keamanan global yang mendesak.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan