Kementerian Pariwisata Arab Saudi mengumumkan bahwa negara itu telah menerima 106,2 juta wisatawan domestik dan mancanegara pada 2023, menandai peningkatan 56 persen dari 2019 dan 12 persen dari 2022.
St. Gallen, Swiss (Xinhua) – Arab Saudi menargetkan untuk menarik 5 juta wisatawan China pada 2030 nanti, demikian disampaikan Gloria Guevara, kepala penasihat khusus di Kementerian Pariwisata Arab Saudi.
“China merupakan negara yang sangat penting dan pasar utama bagi kami. Kami ingin menarik 5 juta wisatawan China, itulah targetnya, dan untuk itu kami memiliki beberapa strategi sebagai bagian dari satu rencana yang kami jalankan,” kata Guevara kepada Xinhua di Simposium St. Gallen ke-53.
Simposium St. Gallen merupakan sebuah organisasi yang digerakkan oleh para mahasiswa dan merupakan platform untuk dialog dan kolaborasi lintas generasi. Acara tahun ini, yang digelar pada 2-3 Mei dengan tema ‘Menghadapi Kelangkaan’ (Confronting Scarcity), menghadirkan lebih dari 100 pembicara, 500 sukarelawan mahasiswa, dan 1.200 peserta.
Salah satu bagian dari Visi 2030 Arab Saudi adalah menerima 100 juta wisatawan domestik dan mancanegara per 2030, kata Guevara, seraya menambahkan, “Kami telah mencapainya tujuh tahun lebih awal.”
Kementerian Pariwisata Arab Saudi pada Februari mengumumkan bahwa negara itu telah menerima 106,2 juta wisatawan domestik dan mancanegara pada 2023, menandai peningkatan 56 persen dari 2019 dan 12 persen dari 2022.
“Kabar baiknya adalah pertumbuhan terus berlanjut dan sekarang pada 2030 nanti, kami ingin angka tersebut menjadi 150 juta,” kata Guevara.
Pada Agustus tahun lalu, Otoritas Pariwisata Saudi (Saudi Tourism Authority/STA) mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk dapat menarik 4 juta pengunjung China setiap tahunnya pada 2030.
“STA di bawah CEO Fahd Hamidaddin telah berkunjung ke China beberapa kali, kami memiliki kantor di sana. Kami mengadakan pekan Saudi, dan kami menyambut 85.000 warga China yang datang ke acara tersebut dan belajar sekilas tentang Saudi,” kata Guevara.
“Kini ada papan petunjuk dalam bahasa Mandarin di bandara di Riyadh. Kami melatih pemandu wisata, kami bekerja sama dengan sejumlah grup hotel seperti Jinjiang, Radisson, dan banyak lainnya untuk menyesuaikan pengalaman agar kami dapat memberikan penawaran yang mereka harapkan,” kata Guevara.
“Kami bekerja di berbagai area untuk menarik lebih banyak warga China agar mereka dapat menikmati budaya dan tentunya keramahtamahan, serta tentu saja kuliner yang mereka gemari,” katanya.
Pariwisata juga mendorong pemahaman budaya dan memainkan peran penting dalam membangun jembatan budaya dengan China
“Kemitraan antara Arab Saudi dan China teramat sangat penting dan sangat kuat. Bagi kami, pariwisata memungkinkan kami untuk membangun jembatan tersebut, untuk menciptakan empati dan memungkinkan kami saling belajar dari satu sama lain, belajar dari kebudayaan yang berbeda,” katanya.
“China merupakan mitra strategis bagi Arab Saudi, kami memiliki banyak pebisnis dan pejabat pemerintah yang datang ke Arab Saudi,” kata Guevara.
Pada Desember 2022, China sepakat untuk mencantumkan Arab Saudi sebagai destinasi perjalanan kelompok, serta memperluas pertukaran budaya dan antarmasyarakat di antara kedua belah pihak.
Laporan: Redaksi