Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Teten Masduki menargetkan 30 juta pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) bisa bertransformasi ke platform digital pada 2024.
Dengan target tersebut, maka rata-rata ada 5 juta UMKM per tahun yang bertransformasi, kata Teten dalam jumpa pers yang digelar virtual pada Jumat.
Dia mengatakan transformasi ke ranah digital merupakan kunci bagi UMKM agar mampu bertahan di tengah pandemik.
Saat ini sudah ada 8 juta pelaku UMKM dalam ekosistem digital, sejauh ini ada 14,5 juta atau 22 persen dari populasi pelaku UMKM yang sudah on boarding di platform digital, jelas Teten.
Dalam transformasi ke ranah digital, Teten mencatat tiga masalah utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM yakni literasi digital, kapasitas produksi, dan daya saing produk. Pendampingan khusus dibutuhkan untuk memperkuat tiga hal tersebut.
Teten juga menyoroti pentingnya UKM masa depan yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi, pesatnya perkembangan teknologi digital dan hadirnya 5G, serta disrupsi digital gelombang kedua.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Kemenkop UKM dan Smesco (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM) tengah mempersiapkan Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi UKM masa depan yang bertujuan mengeksplorasi teknologi terapan dan tepat guna.
“Saya kira yang tidak dipunyai UKM adalah research dan developement untuk pengembangan produk, termasuk di dalamnya teknologi masa depan pangan dan UMKM kuliner Indonesia,” kata Teten.
Selain itu, Kemenkop UKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga tengah mempersiapkan beberapa program kolaborasi lintas kementerian.
“Mudah-mudahan ini dapat membantu UMKM bertahan dari dampak pandemi untuk pulih dan bangkit, serta kompetitif di level nasional dan global pascapandemi nanti,” ujar Teten.
Laporan: Redaksi