Banner

Keluarga korban penembakan Uvalde tuntut kenaikan batas usia pembelian senjata

Sejumlah orang berunjuk rasa menuntut kenaikan batas usia minimum untuk pembelian senjata AR-15 di Austin, Texas, Amerika Serikat, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bo Lee)

Penembakan di Uvalde mendorong masyarakat menuntut Negara Bagian Texas di wilayah tengah-selatan Amerika Serikat (AS) untuk mengambil lebih banyak langkah guna membendung aksi kekerasan yang melibatkan senjata api.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Ratusan pengunjuk rasa, termasuk lebih dari belasan anggota keluarga korban penembakan di sebuah sekolah di Uvalde, pada Sabtu (27/8) berunjuk rasa di Houston, Amerika Serikat (AS), untuk menuntut kenaikan batas usia minimum untuk membeli senapan model AR-15.

Mereka juga menuntut Negara Bagian Texas di wilayah tengah-selatan Amerika Serikat (AS) untuk mengambil lebih banyak langkah guna membendung aksi kekerasan yang melibatkan senjata api.

Pada Mei lalu, seorang pelaku penembakan berusia 18 tahun menggunakan senapan model AR-15 yang dibeli secara legal untuk membunuh 19 anak dan dua guru di Sekolah Dasar Robb di Uvalde. Kekhawatiran terkait keamanan kampus masih menghantui saat tahun ajaran baru dimulai di seluruh AS.

Penembakan di Uvalde
Sejumlah orang berunjuk rasa menuntut kenaikan batas usia minimum untuk pembelian senjata AR-15 di Austin, Texas, Amerika Serikat, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bo Lee)

Di tangga di luar Gedung Capitol Texas, para orangtua dan aktivis keamanan senjata meminta Gubernur Texas Greg Abbott menggelar sidang khusus anggota parlemen Texas untuk menaikkan batas usia minimum pembelian senjata itu dari 18 tahun menjadi 21 tahun, seperti yang telah dilakukan di Florida, California, dan New York.

Banner

“Belum ada perubahan,” kata Maggie Mireles, saudari dari Eva Mireles, salah satu guru yang tewas di Sekolah Dasar Robb. Sejumlah besar anggota keluarga korban penembakan Uvalde yang mengikuti unjuk rasa tersebut juga khawatir bahwa masyarakat tinggal menunggu waktu saja sebelum insiden penembakan selanjutnya terjadi.

Ketika para orangtua dan aktivis pengendalian senjata api berorasi, para pengunjuk rasa mengangkat poster yang menampilkan nama dan wajah anak-anak dan guru yang tewas dalam insiden penembakan di Uvalde.

Penembakan di Uvalde
Sejumlah orang berunjuk rasa menuntut kenaikan batas usia minimum untuk pembelian senjata AR-15 di Austin, Texas, Amerika Serikat, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bo Lee)

Abbott tidak berada di Austin saat unjuk rasa berlangsung. Media setempat melaporkan bahwa Abbot, yang merupakan anggota Partai Republik, sejauh ini menolak seruan untuk menggelar sidang khusus dan belum menunjukkan dukungan terbuka terhadap usulan untuk menaikkan batas usia minimum dalam pembelian senjata di Texas.

Rivalnya dari Partai Demokrat, Beto O’Rourke, berjanji akan menaikkan batas usia untuk membeli jenis senjata yang digunakan pelaku penembakan di Uvalde.

Kendati sejauh ini penembakan Uvalde masih menjadi insiden penembakan paling mematikan pada 2022, tahun ini terdapat sedikitnya 27 insiden penembakan di sekolah yang mengakibatkan luka atau kematian di AS, menurut pelacak penembakan sekolah Education Week, sebuah organisasi berita independen. Sebanyak 119 insiden penembakan di sekolah telah terjadi sejak 2018, ketika Education Week mulai melacak insiden sejenis.

Sumber: Xinhua

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan