Banner

Survei: Warga Jerman masygul soal prospek ekonomi negara

Orang-orang mengunjungi InnoTrans, sebuah pameran perdagangan industri kereta, di Berlin, Jerman, pada 20 September 2022. (Xinhua/Ren Pengfei)

Kekurangan pekerja terampil di Jerman sudah ditemukan di banyak sektor, seperti di sektor perdagangan, transisi energi, konstruksi perumahan, perusahaan teknologi informasi (TI), dan keperawatan.

 

Berlin, Jerman (Xinhua) – Hanya 39 persen dari responden sebuah survei yang diterbitkan oleh surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) pada Kamis (26/1) mengatakan bahwa mereka yakin Jerman akan tetap menjadi salah satu negara ekonomi terkemuka dalam 10 hingga 15 tahun mendatang, dibandingkan dengan 59 persen yang didapat dari hasil survei lima tahun lalu.

Survei lain yang dilakukan oleh Allensbach Institute for Public Opinion Research (IfD) menemukan bahwa 14 persen responden berpendapat Jerman akan bangkit lebih kuat dari berbagai krisis yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut temuan IfD itu, mayoritas responden menyebut soal “kelemahan-kelemahan serius,” seperti infrastruktur transportasi, peralatan digital, kualitas sekolah, serta kompatibilitas keluarga dan karier.

Tujuh puluh sembilan persen responden menganggap terlalu banyak birokrasi dan regulasi sebagai penyebab utama kelemahan-kelemahan tersebut, disusul oleh kurangnya staf terampil di Jerman.

Banner
Kekurangan pekerja terampil
Foto yang diabadikan pada 13 Januari 2023 ini menunjukkan beberapa tower crane di sebuah lokasi konstruksi di Berlin, Jerman. (Xinhua/Ren Pengfei)

Menurut perhitungan terkini yang dilakukan oleh Institute for Employment Research of the Federal Employment Agency (BA), Jerman bisa kekurangan hingga 7 juta pekerja terampil pada 2035 nanti.

Saat ini, kekurangan sudah ditemukan di banyak sektor, seperti pekerja terampil di sektor perdagangan, transisi energi, konstruksi perumahan, perusahaan teknologi informasi (TI), dan keperawatan.

Menteri Ketenagakerjaan Jerman Hubertus Heil pada pekan lalu menyerukan soal “pemanfaatan semua potensi dalam negeri” dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan. Rancangan undang-undang imigrasi juga akan dipresentasikan pada Maret nanti untuk mendatangkan “uluran tangan dan pikiran cemerlang ke Jerman.”

Kekurangan pekerja terampil
Beberapa konsumen berbelanja di sebuah pasar swalayan di Berlin, ibu kota Jerman, pada 11 November 2022. (Xinhua/Ren Pengfei)

Asosiasi Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) sebelumnya pada pekan ini mempresentasikan sebuah program yang berisi 10 poin untuk menyederhanakan dan mendigitalkan prosedur administrasi, menstandarkan persetujuan, serta mempermudah imigrasi.

Berbagai krisis, seperti pandemik COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, dan lonjakan harga energi, telah “membentuk kehidupan kita untuk beberapa waktu saat ini,” kata DIHK dalam sebuah pernyataan. Beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa “negara kita sering kali tidak cukup mampu untuk bertindak dan, bagaimanapun, kurang cepat bertindak.”

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan