Ekonomi digital China pada 2021 menyumbang lebih dari 18 persen dari total 47 negara utama yang termasuk dalam buku putih ekonomi global, menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat.
Jakarta (Indonesia Window) – Ekonomi digital China mencapai 7,1 triliun dolar AS (sekira 105,6 kuadriliun rupiah) pada tahun lalu, demikian menurut buku putih global.
Ekonomi digital China menyumbang lebih dari 18 persen dari total ekonomi digital 47 negara utama yang termasuk dalam buku putih itu, menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat, seperti tertulis dalam buku putih yang dirilis oleh Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China pada Jumat (29/7).
Ekonomi digital adalah kekuatan utama yang mendorong perkembangan ekonomi China.
Buku putih tersebut menunjukkan bahwa dari 2012 hingga 2021, tingkat pertumbuhan rata-rata ekonomi China tercatat 15,9 persen, dan pangsa ekonomi digital negara di Asia Timur itu dalam produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 20,9 persen menjadi 39,8 persen.
Menurut riset tersebut, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat menduduki peringkat tiga besar dalam pangsa ekonomi digital mereka dalam PDB, semuanya melampaui 65 persen.
Sementara dalam hal tingkat pertumbuhan, ekonomi Norwegia naik 34,4 persen secara tahunan (year on year), atau yang terpesat di dunia.
*(1 dolar AS = Rp14.958)
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi