Kecelakaan lalu lintas selama Thanksgiving menempatkan Los Angeles di peringkat teratas dengan 74 kematian, atau 57 persen lebih tinggi dari Houston, yang berada di peringkat kedua, lalu diikuti oleh Dallas, San Antonio, dan Fort Worth, semua kota besar di Texas.
Houston, AS (Xinhua) – Thanksgiving menjadi hari libur besar paling mematikan bagi para pengemudi di Amerika Serikat (AS), terutama di negara bagian terbesar kedua di negara itu, yaitu Texas, menurut sebuah studi terbaru yang dirilis pada Senin (21/11).
Jumlah kecelakaan fatal selama periode liburan Thanksgiving, yang dimulai pada Rabu (16/11) malam sebelum Thanksgiving hingga Senin pagi setelahnya, tercatat enam persen lebih tinggi dari yang dilaporkan pada Hari Buruh, hari libur paling mematikan kedua di AS, serta 43 persen lebih tinggi dari yang dilaporkan pada Natal, hari libur yang dianggap paling tidak mematikan di negara itu, menurut aplikasi tabungan asuransi mobil Jerry.
Texas menjadi negara bagian paling mematikan, dengan 749 kasus kematian terkait kecelakaan lalu lintas selama pekan liburan Thanksgiving, mengalahkan California, negara bagian terbesar di AS, menurut daftar 10 peringkat tertinggi di negara itu, kata studi tersebut yang memeriksa data dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) AS antara 2006 hingga 2020.
Namun demikian, Los Angeles menduduki peringkat teratas dengan 74 kematian akibat kecelakaan lalu lintas selama Thanksgiving, 57 persen lebih tinggi dari Houston, yang berada di peringkat kedua, lalu diikuti oleh Dallas, San Antonio, dan Fort Worth, semua kota besar di Texas.
“Populasi penduduk di Texas dan California akan selalu menjadi faktor penentu,” menurut laporan Houston Chronicle yang mengutip penyataan dari petugas polisi Houston, Salvador Corral.
“Los Angeles dan Houston memiliki demografi serupa, di mana-mana berjarak sekitar 20 menit tanpa lalu lintas dan Anda tidak memiliki banyak sistem transit seperti di Chicago di mana Anda bisa naik kereta untuk pulang ke rumah,” katanya.
Studi tersebut juga menemukan bahwa 60 persen dari kasus kecelakaan fatal melibatkan konsumsi alkohol atau mengemudi dengan kecepatan berlebihan.
Laporan: Redaksi