Banner

Fokus Berita – Kebijakan bebas visa dorong lonjakan wisata China-ASEAN

Foto yang diabadikan pada 1 Maret 2024 ini menunjukkan sebuah papan informasi penerbangan di Bandar Udara Internasional Wuxu Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhao Huan)

Kebijakan bebas visa akan memudahkan masyarakat dari dua negara untuk melakukan pembicaraan bisnis, pertukaran budaya, dan bepergian ke negara masing-masing, mempercepat pemulihan pariwisata lintas perbatasan antara China dan ASEAN, serta mendorong pemulihan pariwisata.

 

Nanning, China (Xinhua) – Singapura, Malaysia, dan Thailand sejak lama menjadi destinasi populer bagi wisatawan China untuk bepergian ke luar negeri.

Baru-baru ini, negara-negara tersebut telah menandatangani perjanjian pembebasan visa bersama atau menyediakan langkah-langkah fasilitasi visa dengan China. Kebijakan visa yang terus dioptimalkan oleh China telah menerima respons positif.

Para analis yakin bahwa kebijakan bebas visa akan memudahkan masyarakat dari dua negara untuk melakukan pembicaraan bisnis, pertukaran budaya, dan bepergian ke negara masing-masing, mempercepat pemulihan pariwisata lintas perbatasan antara China dan ASEAN, serta mendorong pemulihan pariwisata.

Menurut data yang dirilis oleh Singapore Tourism Bureau pada Maret, lebih dari 327.000 wisatawan dari China tiba di Singapura pada Februari tahun ini, dan jumlah wisatawan diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan ke depan.

Banner

Menurut laporan media Thailand, setelah menandatangani perjanjian pembebasan visa bersama antara China dan Thailand, Thailand telah menjadi tujuan populer bagi wisatawan China untuk bepergian ke luar negeri, dan wisatawan China telah kembali ke posisi pertama dalam jumlah wisatawan yang masuk ke negara Asia Tenggara tersebut.

Selain itu, gelaran Festival Songkran di Thailand pada April tahun ini diperkirakan akan lebih lanjut meningkatkan ledakan wisatawan China ke Thailand.

Kebijakan bebas visa
Foto yang diabadikan pada 1 Maret 2024 ini menunjukkan para penumpang yang menuju Kuala Lumpur mengantre untuk melakukan check-in di Bandar Udara Internasional Wuxu Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhao Huan)

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia pada 24 Februari, Malaysia menerima sekitar 5.000 kelompok tur China saat Tahun Baru Imlek, yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan ekonomi senilai 1 miliar hingga 1,5 miliar ringgit bagi Malaysia.

“Setelah pembebasan visa timbal balik antara China dengan Thailand, Singapura, dan negara-negara ASEAN lainnya, tur Asia Tenggara kembali menjadi sorotan, dan kelompok tur liburan yang dibentuk oleh perusahaan tersebut sangat populer,” kata praktisi pariwisata Wang Shen.

Foto yang diabadikan pada 1 Maret 2024 ini menunjukkan para penumpang bersiap untuk berangkat di Bandar Udara Internasional Wuxu Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhao Huan)

Wang mengatakan bahwa visa gratis tidak hanya menyederhanakan prosedur perjalanan wisatawan dari kedua negara, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri para praktisi pariwisata dan menyuntikkan vitalitas ke dalam pasar pariwisata.

Para wisatawan China yang berkunjung ke Asia Tenggara terus meningkat, dan wisatawan Asia Tenggara dalam jumlah yang besar terus berdatangan ke China.

Banner

Pada hari pertama pembebasan visa antara China dan Thailand, sejumlah pelabuhan di China mengalami lonjakan wisatawan asal Thailand. Di bandara Nanning di Guangxi, China selatan, seorang wisatawan Thailand yang diwawancarai mengatakan bahwa setelah kebijakan bebas visa, proses masuk ke China menjadi lebih mudah dan cepat, yang merupakan keuntungan bagi para pebisnis.

China merupakan salah satu tujuan wisata es dan salju terdekat dari Asia Tenggara. Sejak musim dingin, wisata es dan salju di Guangxi, Yunnan, dan provinsi lainnya mendulang popularitas di kalangan wisatawan Asia Tenggara.

“Sejak musim salju dibuka, kami telah menerima lebih dari 10.000 pengunjung, termasuk kelompok tur dari Thailand dan Indonesia,” ujar Zhang Qi, Wakil Manajer sebuah resor ski di Guilin.

Foto yang diabadikan pada 26 Januari 2024 ini menunjukkan suasana di sebuah resor ski di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhao Huan)

Guna memperkuat kerja sama pariwisata bilateral, China dan negara-negara ASEAN telah memberikan contoh kerja sama pariwisata lintas perbatasan di kawasan perbatasan dan membuka model baru ‘pariwisata lintas perbatasan’.

Zona kerja sama pariwisata lintas perbatasan Air Terjun Detian China-Vietnam, yang memulai uji coba operasinya pada 15 September 2023 di kota perbatasan Chongzuo di Guangxi, mencatat peningkatan jumlah wisatawan dari China dan negara-negara ASEAN selama liburan.

Hal itu hanyalah permulaan. China dan negara-negara ASEAN sedang melakukan persiapan untuk pertukaran dan kerja sama yang lebih erat.

Banner

China telah menjadi sumber wisatawan terbesar bagi ASEAN dan salah satu tujuan wisata outbound favorit bagi wisatawan ASEAN.

Dengan percepatan pembangunan konektivitas antara China dan negara-negara ASEAN, China dan ASEAN memiliki kerja sama yang lebih erat di bidang pariwisata budaya.

*1 ringgit = 3.348 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan