Banner

Studi: Penggunaan layar digital pada bayi pengaruhi akademik di usia 9 tahun

Seorang anak laki-laki membaca buku di sebuah pameran buku di atas kapal Logos Hope di Port Said, Mesir, pada 5 Januari 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Kebiasaan menonton layar digital (screen time) pada usia bayi berkaitan dengan fungsi eksekutif yang lebih buruk setelah anak mencapai usia 9 tahun.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Mengekspos bayi pada layar digital dapat mengganggu pencapaian akademik dan kondisi emosional bayi pada usia 9 tahun, sebuah studi terbaru menemukan.

Studi tersebut menemukan bahwa kebiasaan menonton layar digital pada bayi dengan membiarkan mereka menggunakan tablet atau menonton televisi telah dikaitkan dengan fungsi eksekutif yang lebih buruk setelah anak mencapai usia 9 tahun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics pada 30 Januari lalu.

Keterampilan fungsi eksekutif adalah proses mental yang memungkinkan perencanaan, pemusatan perhatian, mengingat instruksi, dan menyelesaikan banyak tugas dengan sukses. Keterampilan ini memengaruhi kognisi tingkat tinggi seperti pengaturan emosi, pembelajaran, prestasi akademik, dan kesehatan mental.

Keterampilan ini juga memengaruhi kesuksesan di berbagai bidang kehidupan seperti sosial, akademis, profesional, dan perawatan diri pribadi, dan memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan keseluruhan anak dan hasil di masa depan.

“Meskipun proses kognitif ini secara alami berkembang dari masa bayi hingga dewasa, mereka juga dipengaruhi oleh pengalaman yang kita miliki dan ketika kita mengalaminya dalam perkembangan kita,” Dr. Erika Chiappini dari Fakultas Kedokteran John Hopkins, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menulis ke CNN dalam surel (surat elektronik/email)

Menurut Dr. Joyce Harrison, Associate Professor of Psychiatry and Behavioral Sciences di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, temuan penelitian ini sejalan dengan pedoman American Academy of Pediatrics, yang melarang semua waktu menonton layar digital (screen time) untuk anak di bawah 18 bulan, kecuali untuk video chat.

Penelitian ini didasarkan pada data dari studi ‘Growing Up in Singapore Towards Healthy Outcomes’ (GUSTO), yang menyurvei wanita hamil dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. Sampel terdiri dari 437 anak yang menjalani pemindaian Electroencephalography (EEG) pada usia 18 bulan, 1 dan 9 tahun.

Orangtua melaporkan screen time anak-anak, dan para peneliti menemukan korelasi antara screen time pada masa bayi dan perhatian serta fungsi eksekutif pada usia 9 tahun, menurut penelitian tersebut.

Chiappini juga mengatakan kepada CNN bahwa anak-anak kecil kesulitan belajar dari perangkat seperti tablet dan televisi.

Namun, studi tersebut menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah screen time adalah penyebab gangguan fungsi eksekutif atau jika ada faktor lingkungan lain yang menyebabkan peningkatan screen time dan fungsi eksekutif yang buruk pada anak-anak.

Sumber: Al Arabiya English

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan