Jakarta (Indonesia Window) – Sebanyak 250.000 jamaah domestik akan menunaikan umroh pada tahap kedua mulai 18 Oktober sebagai bagian dari dibukanya kembali umroh dan kunjungan ke Dua Masjid Suci secara bertahap.
Para jamaah juga akan diizinkan untuk mengunjungi Rudhoh Sharif dan area masjid tua di Masjid Nabawi di Madinah mulai 18 Oktober dan seterusnya, menurut laporan Saudi Gazette.
Kompleks dan halaman Masjid Nabawi juga telah dibuka bagi jamaah untuk sholat wajib mulai tanggal 31 Mei 2020.
Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah, mengatakan kepada bahwa lebih dari 600.000 jamaah akan diberikan izin untuk melakukan sholat di Masjidil Haram bersama dengan lebih dari 250.000 jamaah umroh selama tahap kedua dimulainya kembali layanan umroh dan kunjungan ke Dua Masjid Suci.
Izin untuk umroh serta kunjungan ke Masjidil Haram dan Raudhoh di Masjid Nabawi Madinah diperoleh oleh jamaah setelah mendaftar melalui aplikasi I’tamarna.
Sementara itu, jamaah dari luar kerajaan akan diizinkan menunaikan umroh mulai 1 November saat pembukaan kembali umroh tahap ketiga dimulai.
Menurut Al-Omairi, yang juga anggota Saudi Society for Travel and Tourism, hingga saat ini belum jelas berapa banyak negara yang akan diizinkan mengirim jamaah umroh.
“Semua berharap pihak berwenang segera mengumumkan rincian negara mana saja yang boleh mengirimkan jamaahnya untuk melakukan umrah saat tahap ketiga dimulainya kembali layanan umrah mulai efektif,” katanya.
Al-Omairi menerangkan, sejumlah mekanisme telah disusun di mana bis akan diizinkan untuk beroperasi dengan tidak lebih dari 40 persen dari kapasitas normal.
Demikian pula, hanya dua jamaah umroh yang diizinkan untuk tinggal di satu kamar dan hal itu sepenuhnya dilakukan sesuai dengan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19.
Laporan: Redaksi