KBRI Moskow berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan fasilitasi bagi perusahaan di Rusia yang tertarik berinvestasi di IKN ataupun Indonesia.
Jakarta (Indonesia Window) – KBRI Moskow dorong perusahaan-perusahaan asal Rusia untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kta Nusantara (IKN) melalui kegiatan sosialisasi dengan tema ‘Investing in Indonesia’s New Capital of Nusantara: A World-class Green Smart City’ pada Selasa (18/7).
“Nusantara telah didesain untuk menjadi kota hijau dan ramah lingkungan, smart (cerdas) serta berkelanjutan. Saat ini pembangunan telah dimulai dan sudah mencapai 15,64 persen untuk fase 1,” ujar Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, Jose Tavares, seperti dikutip Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis.
Dubes RI Jose Tavares mengajak pengusaha Rusia untuk mengambil bagian pada pembangunan Ibu kota Nusantara, terutama di 12 sektor top and high priority.
“Pemindahan IKN membutuhkan dana sebesar 467 triliun rupiah yang 80 persen dari angka tersebut ditargetkan berasal dari investasi asing baik dalam skema investasi langsung maupun public private partnership (PPP). Disinilah peran bapak/ibu sekalian,” tegas Dubes RI kepada para pebisnis Rusia tersebut.
Jose Tavares menyampaikan bahwa terdapat tiga alasan besar mengapa peluang investasi ini perlu dimanfaatkan secara maksimal.
Pertama, kinerja ekonomi makro Indonesia menujukan performa positif dalam beberapa dekade terakhir, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang konstan ini, investasi di Indonesia sangat menjanjikan.
Kedua, IKN akan menjadi generator ekonomi Indonesia di masa depan dengan mengedepankan prinsip tri-cities ecosystem melibatkan Samarinda dan Balikpapan. Infrastruktur yang telah tersedia akan dioptimalisasikan untuk mendukung IKN sebagai ibu kota negara.
Ketiga, Pemerintah Indonesia telah menyusun paket insentif bagi calon investor berupa ease of doing business dan fiskal sesuai kebutuhan investor dan IKN. Melalui UU No. 3/ 2022, Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk menjamin keberlanjutan proyek IKN dengan mengukuhkan basis legal proyek tersebut.
“Saat ini, kita telah menerima lebih dari 250 letter of intent (LoI) untuk berinvestasi di Nusantara, namun tidak satupun berasal dari Rusia. Untuk itu, kami mengundang pebisnis Rusia untuk melakukan penjajakan investasi di Nusantara dan melakukan peninjauan lapangan guna melihat progress pembangunan yang telah dimulai,” ujar Tavares.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan dan euforia yang tinggi dari para pelaku bisnis Rusia. Sosialisasi dihadiri oleh lebih dari 20 perusahaan asal Rusia yang telah melewati proses kurasi dan bergerak di sektor-sektor prioritas IKN.
KBRI Moskow berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan fasilitasi bagi perusahaan di Negeri Beruang Merah tersebut yang tertarik berinvestasi di IKN ataupun Indonesia.
Laporan: Redaksi