Banner

Fokus Berita – Two Countries Twin Parks China-Malaysia jadi contoh koridor kerja sama berkualitas tinggi antara China dan ASEAN

Foto dokumentasi ini menunjukkan gerbang masuk Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua)

Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia telah secara bertahap membangun sebuah rantai industri, rantai pasokan dan rantai nilai lintas perbatasan yang saling melengkapi.

 

Nanning, China (Xinhua) – Terletak di Teluk Beibu yang indah di China selatan, bersebelahan dengan Pelabuhan Qinzhou di Guangxi, sebuah proyek pengolahan kelapa sawit sedang dibangun dengan pesat di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia. Sebagai manajer umum Minhe Grain and Oil Food Technology Co., Ltd., Allen Phua dari Malaysia sangat menantikan rampungnya proyek tersebut.

“Dengan mengimpor minyak kelapa sawit dari Malaysia dan mengolahnya di sini, kita dapat memanfaatkan Koridor Baru Darat-Laut Barat untuk menjangkau seluruh pasar di wilayah China barat daya,” ujar Allen.

Di Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China, yang juga berdekatan dengan sebuah pelabuhan di Malaysia, produk-produk dari Alliance Steel terus dijual ke berbagai belahan dunia. Sejak menetap di kawasan industri tersebut pada 2019, Alliance Steel telah menjadi salah satu perusahaan baja full-process terbesar dan tercanggih di Malaysia.

Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia di Guangxi dan Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China di Pahang, Malaysia, masing-masing dibuka pada 2012 dan 2013 lalu, memelopori sebuah model baru kerja sama ‘kawasan industri ganda’ (dual parks) antara kedua negara. Selama lebih dari satu dekade terakhir, model kerja sama ‘kawasan industri ganda’ telah mencapai berbagai hasil yang bermanfaat dalam pembangunan proyek, kerja sama inovatif, dan mempercepat pendalaman kerja sama industri China-Malaysia.

Memasuki Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia, di sepanjang Jalan China-Malaysia yang lebar dan rapi, terdapat sejumlah gedung perkantoran modern dengan desain yang apik di kedua sisinya. Di bawah Gerbang Persahabatan China-Malaysia, pohon Bodhi yang rimbun melambangkan persahabatan kedua negara yang tumbuh subur.

Setelah lebih dari 10 tahun pengembangan dan pembangunan, infrastruktur, berbagai fungsi perkotaan, dan fasilitas pendukung industri di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia telah meningkat secara bertahap. Hingga saat ini, tahap pertama dari kawasan industri tersebut, yang mencakup area seluas 15 kilometer persegi, pada dasarnya telah dikembangkan. Terdapat 249 lebih proyek aktual di kawasan industri tersebut, dengan total investasi lebih dari 29,5 miliar yuan, volume perdagangan luar negeri tembus 33,2 miliar yuan, dan menarik lebih dari 850 juta dolar AS dalam bentuk investasi asing.

Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia
Foto dokumentasi ini menunjukkan produk olahan sarang burung walet dari pabrik yang terletak di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua)

“Dari lahan yang tandus menjadi sebuah kota industri baru, pengembangan kawasan ini telah berubah dengan pesat,” ungkap Zuo Kongtian, Wakil Direktur Komite Administrasi Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengandalkan kekayaan alam, keunggulan industri, serta sumber daya dari pasar China dan Malaysia, Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia telah secara bertahap membangun sebuah rantai industri, rantai pasokan dan rantai nilai lintas perbatasan yang saling melengkapi.

Di wilayah pantai timur dan barat Malaysia, iklim hutan hujan tropis yang unik telah menumbuhkan sumber daya kayu yang melimpah. Para petani setempat juga telah membangun rumah-rumah walet sesuai dengan kondisi setempat, menyediakan habitat dan tempat berkembang biak yang ideal bagi burung walet. Dari Malaysia ke basis pengolahan dan perdagangan sarang burung walet di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia, sarang burung tersebut harus menjalani beberapa proses untuk menjadi serangkaian produk yang populer di pasar China.

Di pabrik yang bersih dan bebas debu di Guangxi China-Malaysia Jin’guyan Biological Technology Co., Ltd. yang berada di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia, beberapa pekerja terlibat dalam pemrosesan sarang burung walet seperti pemilihan bulu, pembentukan, dan pengeringan. Guo Qinghui, ketua perusahaan tersebut, menyampaikan bahwa tahun ini, perusahaan itu telah mengimpor 800 kilogram sarang burung mentah dan memproses lebih dari 200 kilogram, dengan sarang burung rebus segar dan produk-produk lainnya terjual dengan baik di berbagai platform daring maupun toko-toko luring.

Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia
Foto dokumentasi ini menunjukkan suasana sibuk di dermaga peti kemas otonomos di Pelabuhan Qinzhou di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua)

Setelah bertahun-tahun berkembang sebagai rantai dan klaster industri secara keseluruhan, industri sarang burung telah menjadi sebuah proyek kerja sama kapasitas industri internasional yang penting di Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia. Kawasan itu merupakan rumah bagi 22 perusahaan sarang burung, dengan nilai impor kumulatif produk sarang burung mencapai 709 juta yuan, dan total nilai output industri sarang burung yang mencapai 316 juta yuan.

Di pesisir timur Malaysia, Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China juga berkembang pesat, dengan percepatan pembangunan pelabuhan, terminal, pabrik, dan area layanan untuk menciptakan sebuah klaster industri yang utamanya berfokus pada produk baja, ban, kaca, dan aluminium.

Liang Pingjin, Deputy General Manager dari Beibu Gulf Holding (Malaysia) Sdn Bhd. menyatakan bahwa melalui pembangunan bersama “pelabuhan-kawasan industri”, Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China telah mencapai perkembangan pesat. Hingga April 2024, Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China, dengan total luas 12 kilometer persegi, telah merampungkan pengembangan lahan sekitar 10 kilometer persegi, dengan 13 proyek yang telah diselesaikan di kawasan itu. Total nilai output industri telah melampaui 60 miliar yuan, mendorong peningkatan throughput tahunan lebih dari 10 juta ton untuk Pelabuhan Kuantan.

Dari Qinzhou hingga Kuantan, ‘kawasan industri ganda’ China dan Malaysia telah membuahkan hasil yang bermanfaat. Menurut statistik, dalam 12 tahun kerja sama, Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia telah menandatangani 249 proyek, dengan investasi aset tetap senilai sekitar 29,5 miliar yuan dan nilai output industri senilai 93,8 miliar yuan. Kawasan ini telah membentuk sebuah klaster industri yang menyediakan pengolahan dan perdagangan produk-produk khas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) seperti biomedis, informasi elektronik, material energi baru, sarang burung walet, durian, dan minyak kelapa sawit. Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China telah menandatangani 13 proyek, dengan investasi kumulatif lebih dari 44 miliar yuan dan nilai output industri senilai lebih dari 60 miliar yuan.

Pada saat yang sama, Pelabuhan Qinzhou dan Pelabuhan Kuantan telah menjadi ‘pelabuhan kembar’ dan membuka rute pengiriman peti kemas dua arah, yang secara terus menerus memperkuat jalur transportasi logistik maritim dari ‘kawasan industri ganda’ China-Malaysia, memberikan dukungan logistik bagi kerja sama lintas perbatasan.

Selama bertahun-tahun, Guangxi Free Trade Zone Lianhai Supply Chain Co., Ltd. telah berkomitmen untuk mengimpor dan menjual makanan rantai dingin. Dengan memperdalam pertukaran dan kerja sama China-Malaysia, perusahaan itu telah sangat merasakan manfaat membangun rantai industri dan rantai pasokan lintas perbatasan. “Durian Musang King Malaysia merupakan produk terlaris kami. Ke depannya, kami berencana untuk mengimpor lebih banyak produk khas Malaysia dan berpartisipasi lebih dalam pada kerja sama industri lintas perbatasan China-Malaysia,” kata Xu Weiming, wakil manajer di departemen pemasaran perusahaan itu.

Tahun ini menandai peringatan 50 tahun terbentuknya hubungan diplomatik antara China dan Malaysia. Dalam Pertemuan Dewan Kerja Sama Gabungan Kelima ‘Kawasan Industri Ganda’ China-Malaysia yang diadakan pada April di Qinzhou, Guangxi, perwakilan dari kedua negara dengan suara bulat sepakat untuk memperkuat peningkatan industri dan pengembangan integrasi mendalam di ‘kawasan industri ganda’ serta mendorong kerja sama yang lebih erat dalam rantai industri dan rantai pasokan.

Pada banyak kesempatan sebelumnya, para pejabat dari China dan Malaysia telah berulang kali berkomitmen menyediakan lingkungan bisnis yang optimal bagi perusahaan-perusahaan satu sama lain di kawasan industri tersebut, seraya menyatakan sejumlah langkah dan kebijakan yang menguntungkan, di antaranya Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan pembangunan Zona Perdagangan Bebas China-ASEAN versi 3.0 akan terus menyuntikkan dorongan kuat untuk kerja sama kedua negara.

*1 yuan = 2.245 rupiah

**1 dolar AS = 16.286 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan