Kasus COVID-19 di Australia tercatat 170,3 kasus baru per satu juta orang, dan pada akhir November, angka tersebut meningkat menjadi 554,1 kasus per satu juta orang.
Canberra, Australia (Xinhua) – Seorang pakar penyakit menular terkemuka memperkirakan bahwa hingga 500.000 warga Australia saat ini terinfeksi COVID-19.
Peter Collignon, dokter penyakit menular sekaligus ahli mikrobiologi dari Universitas Nasional Australia (Australian National University/ANU) dan Rumah Sakit Canberra, pada Rabu (7/12) memperingatkan hingga 2 persen populasi negara itu kemungkinan besar telah terinfeksi virus corona.
Data terbaru dari Departemen Kesehatan negara itu mengungkap adanya lebih dari 14.000 kasus infeksi yang dilaporkan setiap hari dalam sepekan hingga 29 November, tetapi Collignon mengatakan jumlah kasus sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
“Saya pikir satu atau dua persen warga (Australia) mungkin sudah terinfeksi COVID saat ini, dan itu adalah angka yang besar, tetapi sebagian besar kasus saat ini merupakan kasus infeksi ulang. Jumlah pasien yang dilarikan ke Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU) dan ventilator ICU tidak sebanyak jumlah yang tercatat sebelumnya pada tahun ini,” katanya kepada News Corp Australia.
Pada pertengahan Oktober, terdapat rata-rata pekanan 170,3 kasus baru virus corona di Australia per satu juta orang. Pada akhir November, angka tersebut meningkat menjadi 554,1 kasus per satu juta orang.
Menurut Departemen Kesehatan Australia, gelombang infeksi keempat di Australia menyebar dengan laju lebih lambat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Meskipun jumlah pasien ICU terbilang rendah, Asosiasi Medis Australia (Australian Medical Association/AMA) mengatakan bahwa sejumlah rumah sakit saat ini cukup kewalahan.
“Kami mengalami kesulitan dengan semua staf rumah sakit mulai terserang COVID. Ini mengurangi jumlah tenaga kerja yang tersedia untuk merawat pasien. Tanda-tanda yang kami lihat dari para anggota kami dan apa yang kami dengar adalah kita sedang bergerak mendekati masa sulit dalam beberapa pekan ke depan,” kata Presiden AMA Steve Robson.
Laporan: Redaksi