Kebakaran depo BBM Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Api dapat dipadamkan pada pukul 00.00 WIB, Sabtu (4/3) dini hari.
Jakarta (Indonesia Window) – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan jumlah korban meninggal akibat kebakaran depo bahan bakar minyak (BBM) milik BUMN di Plumpang, Jakarta Utara tersebut, sebanyak 18 orang.
Sementara itu, sebanyak 35 orang korban terdampak masih dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta, kata Nicke saat memberi pernyataan pers di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu, seraya menambahkan pihaknya akan terus mengawasi hingga para korban sembuh.
“Ada 35 orang yang saat ini dirawat. Di RSPP ini ada 25 orang, di Rumah Sakit Pertamina Jaya ada dua orang, di RSUD Koja ada tiga orang, di RSCM ada satu orang, di RS Tugu Koja ada dua orang, RS Pelabuhan ada dua orang,” ungkap Nicke.
Nicke mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal akibat musibah kebakaran tersebut. Selain itu, dia dan jajaran juga meminta maaf atas bencana yang terjadi tersebut.
“Kami memberi perhatian yang sangat besar kepada keluarga yang ditinggalkan. Dalam hal ini kami menyampaikan komitmen Pertamina untuk bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh biaya pengobatan dan juga santunan kepada anggota keluarga yang meninggal dan juga kepada korban yang masih menjalani perawatan hingga sembuh dan kembali kerumah. Ini sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pertamina,” katanya.
Pertamina juga pastikan bahwa seluruh kebutuhan masyrakat terdampak yang saat ini harus mengungsi sementara ke beberapa posko akan terpenuhi, kata direktur utama Pertamina.
Kebakaran depo BBM Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Api dapat dipadamkan pada pukul 00.00 WIB, Sabtu (4/3) dini hari.
Laporan: Redaksi