Julong Group asal China menanam hampir 60.000 hektare kelapa sawit di seluruh Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 11.000 karyawan lokal, yang mewakili 99 persen dari jumlah total karyawannya.
Jakarta (Xinhua) – Sebuah perusahaan asal China yang berinvestasi di sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Julong Group yang berkantor pusat di Tianjin berinvestasi di perkebunan kelapa sawit pertamanya di Indonesia pada 2006.
Melalui pola kerja sama yang efisien, perkebunan ini telah membantu banyak warga desa setempat mendapatkan penghasilan yang stabil dan substansial. Sementara itu, sebagian dari laba yang diperoleh juga digunakan untuk membangun jalan, jembatan, dan berbagai infrastruktur lainnya.
“Pertama, banyak warga dari masyarakat kami dapat ikut berkerja di perusahaan. Kemudian yang kedua, melalui program CSR-nya, warga kami dibantu melalui pembagian sembako setiap tahun,” ujar Kepala Desa Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Helki Romie, baru-baru ini.
“Mereka (warga desa) cukup senang dengan adanya kebun plasma karena ada hasil. Karena sebelumnya hanya lahan kosong, tetapi dengan adanya kebun plasma setidaknya ada hasil bagi mereka,” kata Kepala Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit, Rudi Purwanto.
Pada 2013, tahun ketika Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative) diusulkan, Julong Group mulai mempromosikan pembangunan zona kerja sama industri pertanian di Indonesia.
Zona kerja sama ini kemudian disetujui sebagai zona kerja sama ekonomi dan perdagangan pada Agustus 2016.
Saat ini, perusahaan itu menanam hampir 60.000 hektare kelapa sawit di seluruh Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 11.000 karyawan lokal, yang mewakili 99 persen dari jumlah total karyawannya.
“Di sini, kami yang masih muda diberikan kesempatan. Di perusahaan lain, kelompok usia tertentu cenderung diprioritaskan, namun di sini tidak. Jika Anda mampu, pasti diberi kesempatan. Di sini kami juga menerima pelatihan rutin, seperti latihan keahlian profesional,” tutur karyawan perkebunan kelapa sawit, Samuel Tampung.
Guna mempermudah kehidupan karyawan lokal, perusahaan Julong Group asal China tersebut juga membangun sebuah sekolah dasar dan taman kanak-kanak di salah satu area perkebunannya. Hampir 300 anak telah bersekolah di fasilitas-fasilitas tersebut.
Laporan: Redaksi