Prioritas kerja sama antara Indonesia dan Eswatini mencakup bidang perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, serta hal-hal lain yang terkait dengan bidang kesehatan.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Raja Eswatini, Mswati III, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla tersebut merupakan pintu pembuka kerja sama ekonomi antara Republik Indonesia dan Kerajaan Eswatini.
“MoU ini sangat penting artinya untuk membuka atau sebagai pembuka pintu dalam upaya meningkatkan kerja sama, terutama kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Eswatini,” ujar Menlu Retno dalam keterangannya selepas acara penandatanganan tersebut.
Di dalam nota kesepahaman itu, lanjut Menlu Retno, ada beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi prioritas atau fokus perhatian dari kedua negara.
Prioritas kerja sama itu antara lain bidang perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, serta hal-hal lain yang terkait dengan bidang kesehatan.
“Nantinya dari waktu ke waktu kita akan melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti sampai di mana kerja sama-kerja sama itu dilakukan,” imbuh Menlu RI.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Raja Eswatini juga akan menerima sektor swasta dari Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) guna membahas lebih lanjut kerja sama yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut dari dokumen yang telah ditandatangani tersebut.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Hadir pula pada kesempatan tersebut Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid bersama dengan dua pengurus KADIN lainnya yaitu Garibaldi Thohir dan Hilmi Panigoro.
Eswatini adalah negara yang terkurung daratan di Afrika bagian selatan, yang berbatasan dengan Afrika Selatan dan Mozambik, dengan populasi 1,2 juta jiwa.
Laporan World Bank (Bank Dunia) menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di negara kerajaan tersebut telah mengalami stagnasi pada tingkat yang tinggi dalam lima tahun terakhir, dengan 39,7 persen populasi diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan internasional antara tahun 2016 dan 2017.
Laporan: Redaksi