Banner

Ilmuwan global terbitkan daftar isu ilmiah penting 2022

Seorang pekerja memeriksa sebuah papan sirkuit di sebuah pabrik elektronik di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur, pada 17 Januari 2022. Sebagai penghantar listrik yang baik, emas banyak digunakan dalam berbagai produk elektronik. (Xinhua/Hu Jianhuan)

Isu ilmiah penting 2022 termasuk mengatasi berbagai peristiwa cuaca dan iklim ekstrem, membangun sebuah sistem daur ulang sumber daya limbah perkotaan yang hijau dan efisien, serta merealisasikan transisi dari industri manufaktur yang padat sumber daya dan tinggi karbon menjadi industri manufaktur yang terdesentralisasi dan rendah karbon.

 

Beijing, China (Xinhua) – Ilmuwan global telah memilih 10 isu ilmiah teratas yang penting bagi pembangunan umat manusia untuk 2022, lapor China Science Daily pada Selasa (29/11).

Berfokus pada Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, 10 tantangan teratas tahun ini terutama berkaitan dengan iklim, kota, dan manufaktur.

Isu-isu tersebut termasuk mengatasi berbagai peristiwa cuaca dan iklim ekstrem, membangun sebuah sistem daur ulang sumber daya limbah perkotaan yang hijau dan efisien, serta merealisasikan transisi dari industri manufaktur yang padat sumber daya dan tinggi karbon menjadi industri manufaktur yang terdesentralisasi dan rendah karbon.

Isu-isu ini diusulkan oleh para pemimpin redaksi, anggota dewan redaksi, dan ilmuwan strategis dari berbagai jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terkenal. Ilmuwan dari sepuluh lebih negara dan kawasan, termasuk China, Amerika Serikat, dan Inggris, berpartisipasi dalam pemilihan isu ilmiah tersebut.

Banner

“Memilih dan menerbitkan 10 isu teratas ini akan membantu menghimpun kearifan, membangun konsensus solusi, dan memperdalam keterbukaan, kepercayaan, serta kerja sama komunitas iptek global,” tutur Luo Xian’gang, seorang akademisi di Akademi Teknik China.

Luo mengumumkan daftar tersebut pada Forum Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dunia (World Science and Technology Development Forum) keempat di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan