Banner

PM Israel: Trump “bertekad” implementasikan rencana “revolusioner” pengambilalihan Gaza

Seorang anak Palestina terlihat berada di dalam sebuah tenda yang dijadikan tempat penampungan sementara di Stadion Al-Yarmouk, Gaza City, pada 5 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Israel sedang mendiskusikan “visi revolusioner dan kreatif” Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Jalur Gaza, visi yang “sangat ingin diimplementasikan oleh Trump”.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel sedang mendiskusikan “visi revolusioner dan kreatif” Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Jalur Gaza, visi yang “sangat ingin diimplementasikan oleh Trump”, seperti disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (9/2).

Rencana Trump “membuka banyak kemungkinan bagi kami,” kata Netanyahu dalam sebuah rapat kabinet setelah kembali dari Washington ke Israel, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu.

“Selama satu tahun penuh, kami telah diberi tahu bahwa ‘hari selanjutnya’ (di Gaza) harus melibatkan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), Otoritas Palestina … Presiden Trump telah menyampaikan visi yang sangat berbeda, visi yang jauh lebih baik bagi Negara Israel,” ujar Netanyahu.

Israel sedang mendiskusikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan sebuah konferensi pers gabungan di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 4 Februari 2025. Trump bertemu dengan Netanyahu di Washington DC pada Selasa (4/2). (Xinhua/Hu Yousong)

Menurut pernyataan tersebut, Netanyahu dan Trump telah sepakat untuk mencapai semua tujuan perang Israel, termasuk “menghabisi” Hamas, membebaskan semua sandera Israel, memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, serta memulangkan penduduk Israel yang mengungsi.

Banner

Tujuan perang lainnya dari Israel yakni untuk mencegah Iran mengembangkan dan memiliki senjata nuklir, tambah Netanyahu.

Dalam sebuah konferensi pers gabungan di Washington bersama Netanyahu pada Selasa (4/2), Trump mengatakan bahwa AS berencana untuk “mengambil alih kendali Jalur Gaza,” merelokasi warga Palestina ke negara-negara tetangga, dan membangun kembali daerah kantong pesisir tersebut.

Pada Kamis (6/2), Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Israel Channel 14 menyarankan agar “warga Arab Saudi dapat mendirikan sebuah negara Palestina di Arab Saudi, mereka memiliki banyak lahan di sana.”

Pernyataan dari Trump dan Netanyahu telah memicu protes di tingkat regional dan internasional. Banyak negara menyuarakan penolakannya terhadap penggusuran warga Palestina dari tanah air mereka dan menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan