Banner

Palestina tuding Israel kobarkan “perang komprehensif” di Tepi Barat

Pasukan Israel melakukan langkah pengamanan saat buldoser tentara Israel menghancurkan rumah-rumah milik warga Palestina di Distrik Masafer Yatta, Kota Hebron, Tepi Barat bagian selatan, pada 18 Februari 2025. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Israel mengobarkan perang komprehensif di Tepi Barat, terutama di wilayah utara, yang melibatkan “kejahatan pembunuhan, pengusiran, dan penghancuran harta benda.”

 

Ramallah, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Palestina pada Rabu (19/2) menuding Israel mengobarkan perang komprehensif di Tepi Barat, terutama di wilayah utara, yang melibatkan “kejahatan pembunuhan, pengusiran, dan penghancuran harta benda.”

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Palestina WAFA, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Informasi Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan pasukan Israel melakukan kampanye penghancuran sistematis di kota Jenin dan Tulkarm serta kamp-kamp di sekitarnya.

Abu Rudeineh mengatakan tindakan tersebut mengakibatkan kematian puluhan warga, sementara komunitas internasional tetap bungkam tentang rencana Israel untuk melakukan “aneksasi rasial dan ekspansi teritorial.”

Israel mengobarkan perang komprehensif
Sebuah ekskavator tentara Israel menghancurkan hunian tempat tinggal di kamp pengungsi Tulkarm di Kota Tulkarm, Tepi Barat, pada 18 Februari 2025. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)

Abu Rudeineh mendesak intervensi pemerintahan Amerika Serikat untuk menghentikan “agresi Israel yang terus berlangsung terhadap rakyat dan tanah kami.” Dia memperingatkan bahwa kegagalan untuk melakukan hal tersebut hanya akan membuat Israel semakin berani dan memicu eskalasi kekerasan yang tak terkendali.

Banner

Dia menekankan bahwa rakyat Palestina tidak akan menerima segala macam rencana untuk menggusur mereka atau mendirikan tanah air alternatif.

Israel mengobarkan perang komprehensif
Warga Palestina terlihat pascaoperasi militer Israel di kamp pengungsi Al-Fara’a di Kota Tubas, Tepi Barat, pada 12 Februari 2025. (Xinhua/Ayman Nobani)

“Mengancam rakyat kami tidak akan menguntungkan siapa pun dan hanya akan berujung pada kehancuran yang meluas, baik di sini maupun di kawasan yang lebih luas,” tambahnya.

Pada 21 Januari, tentara Israel meluncurkan operasi militer bersandi “Tembok Besi” di Jenin, kamp pengungsiannya, dan daerah-daerah lain di Tepi Barat bagian utara. Mereka mengeklaim operasi tersebut dimaksudkan untuk menargetkan para militan dan menghancurkan “infrastruktur teroris.”

Orang-orang melihat sebuah kendaraan yang hancur akibat serangan udara Israel di Qabatiya, Jenin selatan, Tepi Barat bagian utara, pada 25 Januari 2025. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)

Sejak meningkatnya ketegangan pada 7 Oktober 2023, Tepi Barat mengalami peningkatan kekerasan, dengan 800 lebih warga Palestina tewas akibat serangan pasukan Israel, demikian menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan