Banner

Bangkok bersiap hadapi peningkatan polusi udara

Sejumlah wisatawan berfoto di Wat Arun di Bangkok, Thailand, pada 16 Juni 2023. (Xinhua/Wang Teng)

Wilayah Metropolitan Bangkok diperkirakan akan mengalami peningkatan polutan PM 2,5 secara konstan akibat buruknya sirkulasi udara, memicu kekhawatiran terkait level polusi udara yang tidak sehat.

 

Bangkok, Thailand (Xinhua) – Departemen Pengendalian Polusi (Pollution Control Department/PCD) Thailand pada Senin (15/1) memperingatkan penduduk di Bangkok, ibu kota Thailand, dan sekitarnya untuk bersiap menghadapi memburuknya kualitas udara seiring kemungkinan akan meningkatnya akumulasi partikel debu pekan ini.

Menurut PCD, sebagian besar area di Wilayah Metropolitan Bangkok diperkirakan akan mengalami peningkatan polutan PM 2,5 secara konstan akibat buruknya sirkulasi udara mulai Selasa (16/1) hingga Jumat (19/1), memicu kekhawatiran terkait level polusi udara yang tidak sehat.

Sekitar 238 titik api, yang sebagian besar berasal dari pembakaran lahan pertanian, pada Ahad (14/1) terdeteksi di seluruh Thailand, menurut citra satelit dari Badan Pengembangan Teknologi Geo-Informatika dan Antariksa Thailand (Thai Geo-Informatics and Space Technology Development Agency).

Wilayah Metropolitan Bangkok
Foto yang diabadikan pada 21 November 2023 ini menunjukkan kereta monorel Pink Line di Bangkok, Thailand. Jalur angkutan massal cepat (mass rapid transit) monorel kedua Thailand memulai uji coba publik di Bangkok, ibu kota negara tersebut, pada Selasa (21/11) menjelang pengoperasian komersialnya yang direncanakan digelar bulan depan. Mengakomodasi permintaan perjalanan di Bangkok utara, Pink Line membentang sepanjang 34,5 km dan melewati 30 stasiun, yang terhubung dengan beberapa jalur kereta dalam kota, menurut Otoritas Angkutan Massal Cepat Thailand (Mass Rapid Transit Authority of Thailand). (Xinhua/Tim Santasombat)

Di saat negara kerajaan itu telah sepenuhnya memasuki musim kabut, PCD mendesak masyarakat untuk menghentikan aktivitas pembakaran terbuka, yang merupakan sumber utama polusi udara, karena jumlah titik api semakin meningkat, menurut pejabat PCD, Sakda Tridech, dalam sebuah laporan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan