Jakarta (Indonesia Window) – Irena Center yang mengelola pondok pesantren bagi muallaf Muslimah menyatakan menolak film “The Santri” yang disutradarai Livi Zheng, dan telah menimbulkan kontroversi sejak cuplikan promosi tayangan layar lebar itu beredar di masyarakat.
“Irena Center menolak film ‘The Santri’ karena tidak mencerminkan perilaku dan tradisi santri yang sebenarnya,” ujar Pembina Yayasan Irena Center, Irena Handono, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Irena Handono yang akrab disapa Umi Irena itu menjelaskan bahwa ketidaksesuaian film tersebut dengan kehidupan santri yang sesungguhnya adalah karena sejumlah adegan yang tidak sejalan dengan syariat Islam, seperti pacaran, bercampur aduknya laki-laki dan perempuan, serta membawa tumpeng ke dalam gereja.
“Akibatnya film ini merusak gambaran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di tanah air,” jelas Umi Irena.
Irena Center juga menyeru agar masyarakat, terutama Umat Islam, mewaspadai film “The Santri” yang bisa menjadi sarana menyuburkan perilaku liberal dengan memanfaatkan gambaran Islam dan pesantren.
“Hal ini akan membingungkan dan mengecoh masyarakat Indonesia seakan-akan adegan liberal tersebut baik dan sesuai dengan ajaran Islam,” terang Umi Irena.
Lebih lanjut dia menyerukan agar masyarakat tidak menonton film tersebut, tidak terkecoh dengan pesan-pesan dan gambaran yang terkandung di dalamnya, dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
Laporan: Redaksi
setuju, lagian apa coba tak sesuai