Jakarta (Indonesia Window) – Pengguna iPhone terancam tidak bisa menggunakan gawainya jika Apple tidak segera menyiapkan desain baru charger (pengisi daya) ponsel ini sesuai undang-undang Uni Eropa (UE).
UE telah mengeluarkan undang-undang baru yang akan memaksa semua ponsel memiliki port pengisi daya yang sama, artinya Apple harus mendesain ulang iPhone dalam beberapa tahun ke depan untuk memastikan mereka tetap berfungsi.
Semua ponsel harus memiliki port pengisian daya yang sama pada tahun 2024, jika tidak maka dipastikan tidak akan berfungsi. Hal ini berdasarkan undang-undang UE baru yang dirancang guna menghentikan pengguna menghabiskan banyak pengisi daya untuk perangkat mereka.
Apple dapat dipaksa untuk mendesain ulang iPhone agar sesuai dengan pengisi daya USB-C standar, yang digunakan oleh perangkat Android dan Samsung serta lusinan lainnya.
UU tersebut, yang akan melalui parlemen Eropa setelah musim panas, akan menuntut agar semua perusahaan menggunakan pengisi daya yang sama untuk ponsel dan ‘perangkat yang lebih kecil’ pada Musim Gugur 2024.
Ini berarti bahwa pengisi daya iPhone lama tidak akan berfungsi pada model yang keluar akan datang, dan laptop pada akhirnya harus menggunakan pengisi daya USB-C sebagai standar juga.
Perangkat yang dijual sebelum batas waktu 2024 tidak akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Apple telah mengkritik proposal yang sebelumnya pernah diwacanakan tersebut, mengklaim itu menghambat inovasi.
Seorang juru bicara Apple mengatakan kepada CNBC pada bulan September, “Kami tetap khawatir bahwa peraturan ketat yang mengamanatkan hanya satu jenis konektor menghambat inovasi daripada mendorongnya, yang pada gilirannya akan merugikan konsumen di Eropa dan di seluruh dunia.”
Namun, menurut laporan Bloomberg, Apple sudah menguji iPhone dengan port USB-C, menunjukkan bahwa raksasa teknologi itu sudah bersiap-siap untuk melakukan perubahan.
Pada Senin malam (6/6), Apple mengumumkan beberapa perubahan besar pada iPhone dengan peluncuran iOS 16 yang akan datang.
Sumber: https://www.dailystar.co.uk/
Laporan: Redaksi