Jakarta (Indonesia Window) – Investasi di sektor minyak dan gas tetap menjadi tumpuan ekonomi nasional dengan potensi sebesar 117 miliar dolar AS hingga 2024.
“Kami perkirakan akan ada investasi senilai 117 miliar dolar AS yang masuk di hilir dan hulu migas dalam lima tahun mendatang,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, total investasi tersebut diperoleh secara bertahap dari tahun 2020 sebesar 15 miliar dolar AS, USD20 miliar pada 2021, kemudian 25 miliar dolar AS, 29 miliar dolar AS dan 28 miliar dolar AS secara berturut-turut pada 2022, 2023, dan 2024.
Penetapan target investasi migas tersebut mempertimbangkan realisasi tahun 2019 sebesar 12,5 dolar AS yang mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, terutama di sektor hulu.
Investasi hulu migas tercatat senilai 11,49 miliar dolar AS pada 2019 atau meningkat dibandingkan capaian pada 2017 senilai 10,27 miliar dolar AS.
“Kami yakin target investasi tersebut cukup realistis mengingat beberapa proyek strategis migas akan berjalan serta masih adanya 128 cekungan berisi minyak dan gas yang akan beroperasi. Bahkan beberapa wilayah kerja migas yang sudah dieksploitasi lama masih punya potensi,” terang Agung.
Sementara itu di sektor hilir, peluang meningkatnya invetasi didorong oleh makin meluasnya sejumlah program pembangunan infrastruktur, seperti program penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di 500 titik; 3,5 juta sambungan jaringan gas kota; pembagian konverter kit BBM ke BBG (bahan bakar gas) untuk nelayan dan petani; dan pembangunan pipa transmisi gas.
Laporan: Redaksi