Banner

Inggris sediakan 73 triliun rupiah untuk pengembangan energi terbarukan Indonesia

Illustration. Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar 73 triliun rupiah untuk pengembangan sektor energi terbarukan guna menstimulus pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (Photo by Wonho Kim on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar 73 triliun rupiah untuk pengembangan sektor energi terbarukan guna menstimulus pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Ini bukti komitmen kami dalam mengembangkan energi ramah lingkungan, menciptakan lapangan kerja, serta mengembalikan aktivitas perekonomian,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins saat peluncuran program Mentari (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) pada Kamis (30/7), menurut pernyataan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Jenkins menilai Indonesia memiliki peluang menjadi salah satu negara terbesar di dunia dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di masa mendatang.

Namun, dari potensi total sebesar 442 gigawatt (GW) tersebut, baru 2,4 persen atau 10 GW yang telah dikonversi menjadi listrik.

“Indonesia memiliki peluang menjadi negara adidaya di sektor energi terbarukan. Apalagi kita tengah menghadapi tantangan pemulihan ekonomi global berbasis lingkungan (green economy) dan telah memasuki masa kritis dalam melawan perubahan iklim. Saya senang Inggris bermitra dengan Indonesia melalui program Mentari dalam mendukung transisi energi nasional,” kata Jenkins.

Banner

Dalam program tersebut, Inggris akan berbagi pengalaman dalam menyiapkan kerangka regulasi tentang EBT yang bermuara pada pembentukan iklim bisnis yang lebih baik.

Pengembangan EBT juga melibatkan sektor swasta, baik dalam skema on-grid maupun off-grid, terutama di wilayah Indonesia bagian timur.

Selain itu, program Mentari juga mencakup bantuan teknis, kegiatan mitra usaha (match-making), berbagi pengetahuan dan inovasi, serta fokus pada peningkatan kapasitas listrik di proyek micro grid dan menjalin hubungan dagang EBT di tingkat domestik dan internasional.

“Ini fase baru bagi Indonesia dalam menjalankan transisi energi. Selain mengurangi emisi dan melindungi lingkungan, pemanfaatan EBT akan meningkatkan ketahanan energi dan membangun sistem listrik yang andal dengan biaya terjangkau,” tutur Jenkins.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan