Pasar keuangan Hong Kong masih menonjol dalam banyak aspek dan memiliki keunggulan komparatif yang kuat, kata sekretaris keuangan pemerintah Special Administrative Region (SAR) Hong Kong, seraya menambahkan bahwa pemerintah setempat saat ini sedang mengadopsi model pembangunan yang lebih proaktif, yang akan menciptakan ruang dan keuntungan pengembangan baru bagi Hong Kong.
Hong Kong (Xinhua) – Hong Kong memiliki peluang besar untuk pengembangan di masa depan sebagai pusat keuangan internasional, kata Paul Chan, yang menjabat sebagai sekretaris keuangan pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China.
Hong Kong memiliki keunggulan dari segi “kualitas” dan “kuantitas” untuk menjadi pelopor dan pasar yang maju, kata Chan dalam sebuah unggahan blog pada Ahad (9/10).
Dibandingkan dengan pusat keuangan internasional lainnya, keunggulan utama dan terbesar Hong Kong adalah posisinya sebagai pusat keuangan internasional utama China yang berperan sebagai “penghubung super” di bawah prinsip “satu negara, dua sistem,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa kekuatan institusional dari prinsip “satu negara, dua sistem” memberikan posisi dan keuntungan yang unik kepada Hong Kong, karena Undang-Undang Dasar SAR Hong Kong melindungi arus bebas modal ke dan dari Hong Kong serta status hukum dolar Hong Kong.
Sistem nilai tukar terhubung (linked exchange rate system) yang transparan, stabil, dan efisien bertindak sebagai tulang punggung stabilitas moneter dan keuangan Hong Kong, ungkap Chan.
Pasar keuangan Hong Kong masih menonjol dalam banyak aspek dan memiliki keunggulan komparatif yang kuat, katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah SAR Hong Kong saat ini sedang mengadopsi model pembangunan yang lebih proaktif, yang akan menciptakan ruang dan keuntungan pengembangan baru bagi Hong Kong.
Perekonomian China menunjukkan tren positif, dan pembangunan negara yang stabil serta makmur merupakan dukungan paling kuat bagi pembangunan masa depan Hong Kong, ujar Chan.
Perekonomian global saat ini mengalami pergeseran gravitasi dari Barat ke Timur, dan persentase Asia dalam perekonomian dunia melampaui 40 persen, kata Chan, seraya menyebutkan bahwa masa depan Asia akan lebih signifikan dalam peta ekonomi dunia.
Laporan: Redaksi