Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa (UE) sepakat untuk membentuk Joint Working Group (JWG) yang membahas minyak kelapa sawit dalam konteks yang berimbang guna meningkatkan pemahaman bersama dan membangun kepercayaan terhadap industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Saya menyambut baik rencana penyelenggaraan pertemuan pertama JWG tersebut pada bulan Januari 2021″ ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dan Uni Eropa ke-23 yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (1/12).
Indonesia menekankan bahwa kemitraan ASEAN dan UE harus terus menjunjung prinsip saling menguntungkan bagi kedua kawasan, setara dan non diskriminatif.
Dalam pertemuan itu, 10 Menlu ASEAN dan 23 timpalan mereka dari negara-negara Uni Eropa menegaskan komitmen bersama untuk mendorong prinsip multilateralisme, baik dalam pengadaan vaksin, peningkatan perdagangan kedua kawasan, pemulihan ekonomi, serta perlindungan lingkungan hidup.
Para menteri juga membahas berbagai tindak lanjut tentang finalisasi pembahasan menuju negosiasi Kesepakatan Perdagangan Bebeas atau Free Trade Agreement (FTA), finalisasi Kesepakatan Transportasi Udara Komprehensif atau Comprehensive Air Transport Agreement (CATA), serta implementasi dari Rencana Aksi 2018-2022 dan Pernyataan Bersama tentang Konektivitas atau Joint Statement on Connectivity.
Hasil utama dari Pertemuan Tingkat Menteri tersebut adalah kesepakatan untuk meningkatkan kemitraan ASEAN-Uni Eropa menjadi kemitraan strategis di berbagai bidang.
Pertemuan itu juga menghasilkan dua dokumen, yaitu ASEAN-EU Joint Ministerial Statement on Connectivity dan Co-Chair’s press release.
Laporan: Redaksi