Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia telah mencapai sejumlah kemajuan dalam pengembangan teknologi nuklir, salah satunya di bidang pendidikan dengan menerapkan Internet Reactor Laboratory dengan metode pembelajaran jarak jauh bagi .
Metode tersebut memungkinkan aktivitas reaktor riset Kartini di Yogyakarta dapat dipantau secara live melalui jaringan internet dari Markas Perserikatan Bangsa Bangsa di Wina, Austria, demikian dikutip dari Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP) di Jakarta, Rabu.
Pemantauan reaktor riset itu telah dipamerkan selama sepekan saat Sidang Umum Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke-63 di Wina pada Senin (16/9).
Sidang Umum IAEA merupakan konferensi tahunan sejak 1956 yang diselenggarakan bagi negara-negara anggota PBB untuk mementukan arah kebijakan guna menjamin penggunaan energi dan teknologi nuklir semata-mata untuk tujuan damai.
Laporan: Redaksi