Banner

Indonesia-Taiwan sepakati 20 dokumen kerja sama sejak 2016

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) John Chen. (TETO)

Jakarta (Indonesia Window) – Sejak penerapan Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southbound Policy) pada tahun 2016, Taiwan terus mempromosikan berbagai hubungan kerja sama dengan Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) John Chen dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, awal pekan ini.

“Sejak tahun 2016, kedua belah pihak telah menandatangani total 20 nota kesepahaman dan rencana kerja sama untuk terus memperdalam kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan pembangunan ekonomi, tenaga kerja, pertanian, pendidikan dan pelatihan, penerbangan sipil serta teknologi,” ujarnya.

Taiwan, menurut Kepala TETO, adalah mitra dagang terbesar ke-10 Indonesia dan sumber modal asing terbesar ke-9.

“Perusahaan swasta Taiwan juga mempercepat menyelaraskan Kebijakan Baru ke Arah Selatan dari pemerintah, dengan merelokasi pabrik dari China ke Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk membangun kembali rantai pasokan industri mereka, seperti Meiloon Industrial, Pegatron Technology, Kenda Rubber, Walsin Lihwa, dan lainnya, yang akan membantu pembangunan ekonomi Indonesia,” terangnya.

Saat ini, ada lebih dari 300.000 warga Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan, dan mereka diperlakukan dengan baik, menikmati jaminan sosial dan perawatan medis yang setara dengan warga Taiwan, kata Chen.

“Juga ada lebih dari 20.000 pengusaha Taiwan di Indonesia yang telah berinvestasi dan mendirikan pabrik di Indonesia, menciptakan lapangan kerja, membantu pembangunan ekonomi dan sosial, hidup harmonis dengan rakyat Indonesia, dan bersama-sama berkontribusi kepada masyarakat Indonesia yang demokratis, bebas, damai dan sejahtera,” imbuhnya.

Selama satu tahun lebih terakhir ini, situasi pandemi COVID-19 global cukup parah.

Pemerintah Taiwan dan sektor swasta terus menyumbangkan masker medis, generator oksigen, terapi oksigen beraliran tinggi (HFNC), tabung oksigen, perlengkapan APD (alat pelindung diri), dan mesin PCR otomatis kepada Indonesia melalui jalur yang berbeda-beda, mendukung upaya anti pandemi bersama staf medis garis depan di Indonesia.

Kepala TETO mengatakan, Organisasi Taiwan di Indonesia, termasuk Yayasan Tzu Chi Indonesia, Indonesia Taiwan Chambers of Commerce (ITCC), Yayasan Amal Tiga Roda, dan lainnya juga menyumbangkan peralatan pelindung, peralatan medis dan perlengkapan bantuan, secara aktif membantu lembaga medis dalam memerangi pandemi, dan membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mengatasi kesulitan mereka.

Dalam menghadapi pandemi global, diperlukan lebih banyak kerja sama internasional untuk bersama-sama menyelesaikan krisis dan mempercepat pemulihan ekonomi setelah pandemi.

“Saya menyerukan kepada semua kalangan di Indonesia untuk mendukung partisipasi Taiwan di PBB, untuk memungkinkan Taiwan berintegrasi secara formal dengan komunitas internasional dan memainkan peran konstruktif yang sejalan dengan prinsip-prinsip universal, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dikumandangkan oleh PBB, bersama-sama mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang diprakarsai oleh PBB,” kata Chen.

Taiwan adalah kekuatan dunia yang ramah, PBB seharusnya menerima mitra baik yang berharga ini, tegasnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan