Banner

Indonesia soroti mitigasi emisi karbon negara G20

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada pertemuan virtual Menteri Energi Anggota G20 pada Ahad (27/9/2020). (Kementerian ESDM)

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia menyoroti pola mitigasi emisi karbon oleh negara anggota Kelompok 20 Perekonomian Terbesar (G20) dalam menghadapi perubahan iklim yang diakibatkan oleh gas rumah kaca.

“Kami tegaskan lagi, penting menggunakan berbagai macam sumber energi dan kemungkinan teknologi dalam penerapan Circular Carbon Economy (CCE) platform, termasuk sampah, gas, dan panas bumi,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada pertemuan virtual Menteri Energi G20 pada Ahad (27/9), dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Salah satu implementasi teknologi yang menjadi jawaban dalam mengurangi mengurangi pemanasan global adalah Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).

“Kami mengundang negara-negara anggota G20 untuk melakukan kajian baik teknis maupun non-teknis mengenai CCS atau CCUS pada proyek pembangunan energi di Indonesia,” ujar Arifin.

Pemerintah Indonesia mengapresiasi langkah Kerajaan Arab Saudi selaku Presidensi G20 tahun 2020 yang mengangkat isu 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Remove) dalam konsep Circular Carbon Economy Platform.

Banner

Menurut Arifin, isu 4R adalah bagian penting dalam mengembalikan peran biofuel dan hidrogen sebagai cross cutting yang penting dalam CCE Platform.

Apalagi, Indonesia telah berhasil mengimplementasikan program mandatori B30 (biodiesel dengan campuran 30 persen dalam Bahan Bakar Minyak) di sektor transportasi, pembangkit listrik, industri, dan komersial.

“Kami percaya langkah ini akan lebih cepat tercapai jika kita bisa berkolaborasi. Kami harap kerja sama ini dapat ditingkatkan untuk menggali potensi energi kami di CCE,” kata Menteri Arifin.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan