Banner

Deputi kementerian Indonesia serukan peningkatan kerja sama di bidang penelitian dan industri laut dalam dengan China

Sebuah perahu nelayan yang membawa hasil tangkapan ikan berlayar menuju pelabuhan perikanan Kalibaru di Kalibaru, Jakarta Utara, pada 10 Juli 2024. (Xinhua/Veri Sanovri)

Indonesia memiliki wilayah laut yang luas serta sumber daya mineral logam dan sumber daya hayati laut yang kaya.

 

Sanya, China (Xinhua/Indonesia Window) – Forum Kerja Sama Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional (International Science and Technology Innovation Cooperation Forum/ISTICF) Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan kedua dan Konferensi Inovasi Teknologi Laut Dalam (Deep-Sea Technology Innovation Conference/DDSTIC) 2024 digelar di Sanya, sebuah kota di Provinsi Hainan, China selatan, pada Jumat (23/8) hingga Ahad (25/8) pekan ini.

Bertema ‘Menghimpun kearifan di laut dalam, berbagi samudra biru’ (Gathering wisdom in the deep sea, sharing the blue ocean), para delegasi dari 270 lebih lembaga di 21 negara menghadiri forum tersebut, membahas berbagai topik tentang inovasi teknologi maritim serta pengembangan energi dan industri maritim untuk bertukar gagasan dan mendorong kerja sama.

Dalam forum tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Mochammad Firman Hidayat menyerukan peningkatan kerja sama dengan China tak hanya dalam penelitian maritim, tetapi juga industri laut dalam.

Dalam forum utama di ajang tersebut, Hidayat menyampaikan pidato tentang eksplorasi Indonesia di bidang pemanfaatan dan perlindungan sumber daya maritim.

Hidayat memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki wilayah laut yang luas serta sumber daya mineral logam dan sumber daya hayati laut yang kaya. Mengingat minimnya teknologi eksplorasi laut dalam dan dukungan finansial, Indonesia perlu untuk memperkuat lebih lanjut pengembangan sumber daya laut dalam dan industri maritim

“Semua pihak disambut dengan baik di Indonesia. Semoga kita dapat bekerja sama untuk mengembangkan sumber daya laut,” ujarnya dalam pidato itu.

Dikatakan oleh Hidayat bahwa Indonesia telah melakukan kolaborasi dengan China di bidang ekspedisi dan penelitian laut dalam. Dia menyerukan kerja sama lebih lanjut dengan China, tak hanya dalam penelitian ilmiah tetapi juga industri laut dalam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan