Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia dan Namibia memiliki kesamaan sebagai negara dengan potensi sumber daya kelautan, dan ini menjadi dasar bagi kedua negara untuk saling memperkokoh kerja sama di bidang maritim.
Guna menggali lebih dalam potensi tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, melakukan kunjungan kerja ke Kota Luderitz pada akhir April 2022, demikian keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima di Jakarta pada Selasa.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan acara Crayfish Festival pada 30 April 2022, yang digelar oleh Pemerintah Kota Luderitz untuk merayakan berakhirnya masa panen Crayfish (udang laut sejenis lobster) yang merupakan salah satu produk unggulan Luderitz.
Acara festival tersebut tidak hanya mempromosikan potensi ekonomi di Luderitz, khususnya perdagangan dan investasi di bidang maritime, tetapi juga potensi wisata di kota tersebut.
Dalam kunjungan itu, Dubes Wisnu melihat beberapa peluang dan perkembangan yang dapat ditindaklanjuti seperti kerja sama di bidang kelautan, yang salah satunya adalah pembaruan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang kerja sama bidang maritim antara Indonesia dan Namibia.
MoU tersebut mendapat tanggapan positif dari Namibia yang mengusulkan beberapa masukan untuk memperkaya cakupan kerja sama bidang maritim, dengan harapan berdampak positif bagi pembangunan Kota Luderitz.
Crayfish Festival di Dermaga Kota Luderitz menampilkan produk olahan crayfish, ikan, dan aneka produk makanan lainnya serta produk non- makanan.
Kota Luderitz, yang terletak 680 km di selatan ibu kota Namibia, Windhoek, merupakan kota pelabuhan dengan populasi sekitar 20.000 orang.
Laporan: Redaksi