Jakarta (Indonesia Window) – Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik harus berfokus pada upaya menyediakan akses ke global value chain atau rantai nilai global bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) APEC yang pertama kali diselenggarakan secara virtual, pada Senin (16/11).
Menteri menekankan bahwa kolaborasi APEC harus dapat dirasakan oleh semua penduduk negara anggota.
UMKM merepresentasikan 97 persen dari seluruh bisnis di dunia, dan lebih dari 50 persen lapangan kerja global, karenanya kolaborasi APEC harus mendorong partisipasi UMKM dalam ekonomi digital.
“Oleh karenanya APEC Internet and Digital Economy Roadmap (peta jalan ekonomi digital dan internet APEC) harus dapat mendukung integrasi UMKM ke ekonomi digital,” imbuh Menlu Retno.
Visi APEC Pasca 2020 adalah mencapai komunitas Asia Pasifik yang terbuka, dinamis, berketahanan dan damai pada 2040.
Ada tiga pilar utama dalam mencapai Visi APEC Pasca 2020 yaitu perdagangan dan investasi; digital dan teknologi; serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Menlu Retno menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, aman, berkelanjutan dan inklusif bisa dicapai dengan meningkatkan konektivitas.
APEC harus melanjutkan dan menyinergikan berbagai inisiatif mengenai konektivitas kawasan, mengesampingkan persaingan dan fokus pada kerja sama yang menguntungkan, tegasnya.
Visi APEC Pasca 2020 akan disahkan oleh para Pemimpin Ekonomi APEC pada KTT APEC 2020 pada 20 November yang akan diselenggarakan secara virtual.
Pertemuan Tingkat Menteri APEC 2020 menghasilkan Pernyataan Bersama Menteri APEC yang berisi hasil kerja APEC selama 2020, termasuk upaya penanganan pandemik COVID-19, pemanfaatan ekonomi digital dan teknologi, serta dukungan politis pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Laporan: Redaksi