Banner

Indonesia buka kantor konsul kehormatan pertama di Federasi St. Kitts dan Nevis

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kolombia, merangkap Antigua dan Barbuda serta Saint Christopher dan Nevis, Priyo Iswanto (paling kanan) bersama Konsul Kehormatan Republik Indonesia yang pertama di Basseterre, Faron Tenyson Lawrence, (kedua kiri) pada Selasa (17/9/2019). (Kementerian Luar Negeri RI)

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia membuka kantor konsul kehormatan pertama di negara Federasi St. Kitts dan Nevis di wilayah Karibia guna meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan, melindungi kepentingan Indonesia, dan memberikan pelayanan kepada warga negara Indonesia di negara tersebut.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kolombia, merangkap Antigua dan Barbuda serta Saint Christopher dan Nevis, Priyo Iswanto, melantik dan mengambil sumpah jabatan Konsul Kehormatan Republik Indonesia yang pertama di Basseterre, Faron Tenyson Lawrence, pada Selasa (17/9), demikian laporan Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP) yang dikutip di Jakarta, Jumat.

melantik dan mengambil sumpah jabatan Konsul Kehormatan Republik Indonesia yang pertama di Basseterre, Faron Tenyson Lawrence, pada Selasa (17/9), demikian laporan Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP) yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Faron T. Lawrence adalah warga St. Kitts dan Nevis yang juga seorang pengusaha dan Kepala Kamar Dagang dan Industri di negara tersebut.

St. Kitts dan Nevis adalah negara dua pulau di kawasan Karibia dengan penduduk 55.345 jiwa dan pendapatan per kapita 17.090 dolar AS.

Banner

Hubungan antara St. Kitts dan Nevis, dan Indonesia masih relatif muda, dimulai dengan pembukaan hubungan diplomatik pada 30 Januari 2014.

Hubungan kedua negara terus berkembang yang ditandai dengan nilai perdagangan yang meningkat pada 2018 senilai 1 juta dolar AS dibandingkan pada 2017 sebesar 801 ribu dolar AS.

Kedua negara juga menjalin kerja sama pelatihan dan peningkatan kapasitas. Indonesia juga mengundang mahasiswa dari negara tersebut untuk belajar di tanah air.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan