Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan penggunaan batu bara domestik di Indonesia mencapai 166 juta ton pada 2022, meningkat 33 juta ton dibandingkan 133 juta ton tahun lalu.

“Batu bara yang diproduksi sebagian besar dikonversi menjadi tenaga listrik. Selain itu, juga digunakan dalam industri dan rumah tangga,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam forum Indonesia Economic Outlook 2022 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan bahwa pemanfaatan batu bara juga harus memperhatikan isu lingkungan, seperti tingginya emisi karbon yang berdampak pada lingkungan.

Pemerintah mendorong hilirisasi batu bara, salah satunya melalui pengembangan dimetil eter sebagai pengganti LPG (liquefied petroleum gas) guna mengurangi impor.

Selain itu, pemerintah juga berencana menonaktifkan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) batu bara milik PLN dan swasta berdasarkan kontrak maksimal 30 tahun. Pembangkit berbahan bakar batu bara akan diganti dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan. Program ini bertujuan agar Indonesia mencapai target netralitas karbon pada 2060.

Pada 2021, kapasitas terpasang pembangkit nasional telah mencapai 74 gigawatt. Tahun ini pemerintah menargetkan kapasitas terpasang mencapai 76 gigawatt.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan