Banner

PBB: India akan lampaui China sebagai negara terpadat pada 2023

Ilustrasi. India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023. (Smith Mehta on Unsplash)

Populasi dunia, diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dan dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, lalu 10,4 miliar pada 2100.

 

Jakarta (Indonesia Window) – India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023, dengan jumlah penduduk masing-masing mencapai lebih dari 1,4 miliar jiwa tahun ini, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin.

PBB memperingatkan bahwa tingkat kesuburan yang tinggi akan menjadi tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Populasi dunia, diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dan dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, lalu 10,4 miliar pada 2100, menyusul laju kematian yang melambat, kata laporan yang dirilis pada Hari Populasi Dunia tersebut.

Banner

Pada tahun 2011, populasi India sebagai calon negara terpadat di dunia tercatat sebanyak 1,21 miliar, menurut sensus domestik yang dilakukan sekali dalam satu dekade. Pemerintah India telah menunda sensus penduduk tahun 2021 karena pandemik COVID-19.

Populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950, setelah turun di bawah 1 persen pada tahun 2020, menurut perkiraan PBB.

india negara terpadat 2023
Ilustrasi. Populasi dunia, diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dan dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, lalu 10,4 miliar pada 2100. (Ralphs_Fotos from Pixabay)

Pada tahun 2021, rata-rata kesuburan penduduk dunia mencapai 2,3 kelahiran per wanita seumur hidup. Angka ini turun dari sekitar 5 kelahiran pada tahun 1950. Kesuburan global diproyeksikan menurun lebih jauh menjadi 2,1 kelahiran per wanita pada tahun 2050.

“Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam sebuah pernyataan.

Namun, pertumbuhan populasi adalah pengingat tanggung jawab bersama untuk merawat planet ini dan untuk “merefleksikan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain,” katanya.

Mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya yang memperkirakan sekitar 14,9 juta kematian terkait pandemik COVID-19 antara Januari 2020 dan Desember 2021, laporan PBB mengatakan harapan hidup global saat lahir turun menjadi 71 tahun pada 2021, dari 72,8 tahun pada 2019. Sebagian besar penyebabnya adalah karena pandemik.

Banner

PBB mengatakan lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga tahun 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara, yakni Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Republik Bersatu Tanzania.

Negara-negara Afrika sub-Sahara diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah peningkatan populasi hingga tahun 2050.

Namun, populasi 61 negara diproyeksikan menurun sebesar 1 persen atau lebih antara tahun 2022 dan 2050, didorong oleh penurunan kesuburan.

Hari Populasi Dunia diperingati setiap tahun pada tanggal 11 Juli yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang masalah populasi global, termasuk pengendalian populasi. 

Tema Hari Populasi Dunia 2022 adalah ‘A world of 8 billion: Towards a resilient future for all – Harnessing opportunities and ensuring rights and choices for all’, atau ‘Dunia dengan 8 miliar: Menuju masa depan yang tangguh untuk semua – Memanfaatkan peluang dan memastikan hak dan pilihan untuk semua’.

Sumber: Reuters

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan