Banner

Prancis akan akhiri pembatasan visa bagi warga negara Maroko

Pemain Prancis Kylian Mbappe (kanan) menghibur pemain Maroko Achraf Hakimi usai pertandingan babak semifinal antara Prancis melawan Maroko dalam Piala Dunia FIFA 2022 di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, pada 14 Desember 2022. (Xinhua/Wang Lili)

Hubungan Prancis dan Maroko memburuk setelah laporan media pada musim panas 2021 mengatakan telepon Presiden Emmanuel Macron masuk dalam daftar target potensial untuk pengawasan oleh Maroko menggunakan perangkat lunak Pegasus. Maroko membantah tuduhan itu dan mengatakan tidak memiliki Pegasus.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Prancis akan mengakhiri pembatasan visa untuk warga negara Maroko, kata menteri luar negeri Prancis pada Jumat (16/12), sebagai tanda hubungan yang lebih hangat antara kedua negara setelah lebih dari satu tahun ketegangan terjadi antara Paris dan Rabat.

“Kami telah mengambil langkah-langkah dengan mitra Maroko kami untuk membangun kembali hubungan konsuler,” kata Menteri Luar Negeri Catherine Colonna pada hari Jumat setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Maroko Nasser Bourita di Rabat.

Prancis, di bawah tekanan opini publik untuk bertindak mengekang imigran tidak berdokumen, mengumumkan tahun lalu akan memotong jumlah visa yang diberikan kepada warga negara dari Aljazair, Maroko dan Tunisia karena penolakan negara-negara Afrika Utara itu untuk menerima kembali warganya yang tinggal secara ilegal di Prancis.

Tidak segera jelas apakah Prancis mendapat imbalan apa pun dari Maroko. Bourita mengatakan Prancis telah membuat keputusan sepihak untuk mengakhiri pembatasan setelah apa yang dia katakan juga merupakan keputusan sepihak untuk memberlakukan pembatasan visa.

Banner

Prancis umumnya memiliki hubungan yang lebih hangat dengan Maroko dibandingkan dengan tetangga timurnya Aljazair, yang juga bekas jajahan negara Eropa itu.

Tetapi hubungan Prancis dan Maroko memburuk setelah laporan media pada musim panas 2021 mengatakan telepon Presiden Emmanuel Macron masuk dalam daftar target potensial untuk pengawasan oleh Maroko menggunakan perangkat lunak Pegasus. Maroko membantah tuduhan itu dan mengatakan tidak memiliki Pegasus.

Perbaikan hubungan terjadi dua hari setelah Prancis dan Maroko bertemu di laga semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar pada 14 Desember. Prancis memenangkan pertandingan itu dengan skor 2-0, yang memberikan visibilitas yang lebih besar pada hubungan yang luas antara kedua negara dan aturan berkewarganegaraan ganda.

Sumber: Reuters; Al Arabiya English

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan