Banner

Rata-rata keluarga di Italia hadapi kenaikan harga tahunan sebesar 3.000 euro

Seorang pelanggan lanjut usia berbelanja di sebuah pasar swalayan di Roma, Italia, pada 29 Oktober 2022. (Xinhua/Jin Mamengni)

Harga energi menjadi faktor utama di balik menyusutnya tingkat pendapatan rata-rata keluarga di Italia, yang mulai melonjak pada Maret 2022 akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

 

Roma, Italia (Xinhua) – Rekor harga di Italia semakin mengikis standar hidup di negara itu, menurut data dari kelompok advokasi konsumen Codacons dan ISTAT, entitas statistik pemerintah Italia.

Harga-harga di Italia pada akhir tahun lalu mencatatkan rekor kenaikan 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan untuk 2022 secara keseluruhan, harga tercatat rata-rata naik 8,1 persen, ungkap ISTAT. Sementara itu, upah gagal mengimbangi tingkat inflasi, yang mengakibatkan penurunan standar hidup rata-rata.

Menurut Codacons, kenaikan tersebut membebani rata-rata keluarga di Italia sebesar 3.000 euro lebih pada tahun lalu. Hal ini semakin memukul keluarga miskin, karena keluarga itu membelanjakan sebagian besar pendapatan mereka untuk kebutuhan sehari-hari.

Harga energi
Fuel gun terlihat di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swalayan di Roma, Italia, pada 2 April 2022. (Xinhua/Jin Mamengni)

Codacons mengatakan harga energi menjadi faktor utama di balik menyusutnya tingkat pendapatan, yang mulai melonjak pada Maret 2022 akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Pada akhir tahun lalu, harga energi tercatat naik 63,3 persen dibandingkan pada akhir 2021, menurut data ISTAT. Namun, data Codacons menunjukkan kenaikan yang lebih besar pada tagihan energi rumah, yang disebut naik hingga 110,4 persen sepanjang 2022.

“Gara-gara kenaikan harga yang ekstrem tersebut, tidak ada yang dapat disisihkan untuk kehidupan sehari-hari,” tambah Codacons.

*1 euro = 16.250 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan