Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga baru bara acuan (HBA) sebesar 203,69 dolar AS per ton pada Maret 2022.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan harga acuan bulan ini naik sebesar 15,51 dolar AS per ton dibandingkan harga acuan pada Februari 2022 sebesar 188,38 dolar AS per ton.
“Meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas batu bara global melambung tinggi,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Agung menjelaskan bahwa ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pasokan gas.
Rusia merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia, sehingga konflik tersebut menghambat pasokan gas di Eropa.
“Negara-negara Eropa bahkan mulai beralih ke batu bara sebagai sumber energi,” jelas Agung.
HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal/kg GAR, total kelembaban 8,0 persen, total sulfur 0,8 persen, dan abu 15 persen.
Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut.
Laporan: Redaksi