Gua Shuanghe memiliki sistem gua yang berkembang dengan baik dan menyediakan lingkungan yang mendukung pelestarian fosil.
Guiyang, China (Xinhua/Indonesia Window) – Tim peneliti China menemukan sebuah fosil panda raksasa dalam ekspedisi yang baru-baru ini dilakukan di Gua Shuanghe di wilayah Suiyang, Provinsi Guizhou, China barat daya.
Penemuan mereka menjadi fosil panda raksasa ke-47 yang ditemukan di gua tersebut, menurut tim peneliti.
Wang Deyuan, seorang asisten peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Guizhou sekaligus kepala ekspedisi itu, mengatakan bahwa Gua Shuanghe memiliki sistem gua yang berkembang dengan baik dan menyediakan lingkungan yang mendukung pelestarian fosil.
Fosil panda raksasa menyediakan sumber daya yang dapat diandalkan untuk penelitian terkait evolusi ukuran spesies, dan DNA purba yang ditemukan dalam fosil-fosil ini dapat memberikan wawasan tentang kebiasaan makan dan evolusi genetik panda raksasa, serta perubahan iklim purba dan lingkungan purba di Gua Shuanghe, ujar Wang.
Sebanyak 23 ekspedisi ilmiah gabungan internasional telah dilakukan di Gua Shuanghe sejak akhir 1980-an. Total ada 47 fosil panda raksasa yang berhasil ditemukan di gua tersebut sejak 2003, dengan fosil tertua berusia setidaknya 100.000 tahun dan yang termuda berusia beberapa ratus tahun.
Gua Shuanghe memiliki panjang total 437,1 kilometer, menjadikannya gua terpanjang di Asia dan terpanjang ketiga di dunia.
Sebagai gua dolomit terpanjang dengan area mineral celestine terbesar di dunia, Gua Shuanghe disebut sebagai ‘museum gua alami karst’. Sejak 1988, para peneliti dan penjelajah internasional telah melakukan 22 investigasi ilmiah di gua ini.
Laporan: Redaksi