Globalisasi ekonomi menghadapi hambatan dan arus yang berlawanan, tetapi China meningkatkan hubungan antara pasar dan sumber daya domestik maupun internasional melalui pameran-pameran dengan soliditas tinggi.
Tianjin, China (Xinhua) – Berpartisipasi sebanyak 13 kali dalam Pameran Impor dan Ekspor China (Canton Fair), 6 kali dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), dan tahun lalu untuk pertama kalinya ikut serta dalam Pameran Rantai Pasokan Internasional China (China International Supply Chain Expo/CISCE), Presiden Honeywell China William Yu dapat digambarkan sebagai seorang pelancong bisnis yang rajin menghadiri berbagai pameran di China sambil menuai hasil yang menguntungkan.
Motivasi di balik “mengejar” berbagai pameran itu adalah untuk mencari mitra maupun peluang bisnis baru, dan khususnya untuk menunjukkan keyakinan perusahaan tersebut pada prospek pembangunan ekonomi China, tutur Yu.
“Ketika kami memindahkan kantor pusat Asia-Pasifik ke Shanghai dua dekade lalu, kami sudah menganggap pasar China sebagai mesin penting bagi pertumbuhan bisnis dan inovasi kami,” kata Yu, dan menambahkan bahwa banyak kesepakatan kerja sama yang mereka tandatangani dalam sejumlah pameran pada 2023 lalu terus mengalami kemajuan. Perusahaan tersebut telah memesan stan-stan di Canton Fair dan CIIE tahun ini.
Sama seperti Honeywell, semakin banyak perusahaan asing yang memandang bahwa memanfaatkan peluang dinamis di China sebagai pilihan yang tepat. Sebagai jendela penting untuk mengamati perekonomian China, pameran-pameran yang digelar di China membantu mendorong kebangkitan ekonomi.
Menurut Kementerian Perdagangan China, sebanyak 3.248 pameran dari berbagai jenis digelar di venue profesional di seluruh China dari Januari hingga September tahun lalu, meningkat sebesar 1,8 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) dan naik sebesar 32,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
China menjadi salah satu dari tiga negara teratas dalam hal industri pameran global, kata Presiden sekaligus CEO Asosiasi Pameran dan Acara Internasional (International Association of Exhibitions and Events) David DuBois, yang juga menambahkan bahwa dirinya sangat optimistis industri pameran China akan terus berkembang pesat.
“Fenomena tersebut adalah contoh nyata bagaimana tekad China untuk membuka diri telah mendorong kepercayaan ekonomi global,” ujar Qu Weixi, wakil presiden Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China, yang merupakan afiliasi dari Kementerian Perdagangan China.
Globalisasi ekonomi menghadapi hambatan dan arus yang berlawanan, tetapi China meningkatkan hubungan antara pasar dan sumber daya domestik maupun internasional melalui pameran-pameran dengan soliditas tinggi, spesifikasi tinggi, dan kualitas tinggi, menunjukkan peran pendorong yang efektif dalam pengembangan ekonomi dunia yang terbuka.
Glaston (Tianjin) Co., Ltd., sebuah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Finlandia, yang menyediakan teknologi dan layanan pemrosesan mendalam untuk kaca yang digunakan pada industri termasuk konstruksi, energi surya, peralatan rumah tangga, serta kaca mobil, memperoleh banyak mitra baru dari China di pameran-pameran yang digelar.
Glaston (Tianjin) Co., Ltd. mendirikan banyak departemen fungsional, termasuk pusat penelitian dan pengembangan teknologi China, laboratorium pemeriksaan dan pengujian kualitas, serta pusat logistik Asia di Tianjin. Perusahaan ini menantikan kerja sama lebih mendalam dengan lebih banyak perusahaan China pada tahun depan, kata Pekka Nieminen, manajer umum perusahaan tersebut.
Vivian Jiang, kepala Deloitte China, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi China yang stabil secara bertahap mengubah fokus bisnis banyak perusahaan multinasional di China. Mereka terus-menerus meningkatkan nilai tambah rantai industrinya di negara itu, membentuk lingkungan yang membuat perusahaan China maupun asing dapat bersaing dan berkembang bersama.
“China masih menghadirkan peluang yang tidak dapat diabaikan,” demikian menurut artikel yang diterbitkan di laman situs Royal Bank of Canada Wealth Management pada Agustus 2023.
Menurut artikel yang berjudul ‘Tindakan China selanjutnya dalam tatanan ekonomi yang berubah’ (China’s next act in a changing economic order), “dengan PDB-nya yang mencapai 18 persen dari total PDB global, kami pikir ukuran ekonomi China saja memerlukan perhatian dari perusahaan multinasional.”
Dengan keterbukaan multidimensi terhadap dunia, sebuah pasar besar dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang, memiliki kelompok berpendapatan menengah terbesar, importir barang terbesar kedua di dunia, serta mitra dagang utama di lebih dari 140 negara dan kawasan, China menjadi negara yang penuh dengan peluang.
Laporan: Redaksi