Banner

WHO: Perluasan imunisasi selamatkan lebih dari 50 juta jiwa di Afrika

Tenaga kesehatan memberikan satu dosis vaksin polio kepada seorang anak saat kampanye vaksinasi polio keliling di Kampala, Uganda, pada 17 Februari 2023. (Xinhua/Nicholas Kajoba)

Gerakan imunisasi berskala besar untuk anak-anak Afrika telah menyelamatkan sekitar 51,2 juta jiwa dalam lima dekade terakhir.

 

Nairobi, Kenya (Xinhua) – Gerakan imunisasi berskala besar untuk anak-anak Afrika telah menyelamatkan sekitar 51,2 juta jiwa dalam lima dekade terakhir, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (24/4).

Inokulasi rutin anak-anak Afrika untuk melawan penyakit-penyakit mematikan, termasuk campak, dapat terwujud berkat Perluasan Program Imunisasi (Expanded Program on Immunization/EPI), sebuah inisiatif WHO yang diluncurkan pada 1974 untuk meningkatkan akses vaksin penyelamat jiwa yang setara bagi seluruh anak, ungkap badan kesehatan dunia tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Dari pencegahan hingga pemberantasan penyakit, kisah vaksinasi yang sukses merupakan kisah yang menarik. Jutaan orang masih hidup dan sehat saat ini berkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin,” ujar Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika.

Gerakan imunisasi berskala besar
Seorang perawat memberikan imunisasi campak kepada seorang anak di sebuah klinik di Chitungwiza, Zimbabwe, pada 16 September 2022. (Xinhua/Shaun Jusa)

Moeti menekankan bahwa negara-negara Afrika harus menyokong dan memperluas akses vaksin dalam upaya memberantas penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematian anak.

Banner

Banyak negara Afrika menyediakan antigen untuk 13 penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, meningkat dari enam penyakit sebelumnya, berkat dukungan yang konsisten dari lembaga-lembaga multilateral, kata Moeti.

Menurut WHO, vaksinasi campak telah mencegah sekitar 19,5 juta kematian di Afrika selama 22 tahun terakhir, sedangkan kematian akibat meningitis telah turun sebesar 39 persen.

Selain itu, tetanus maternal dan neonatal hampir berhasil diberantas di Afrika di tengah percepatan vaksinasi. Selain itu, benua ini dinyatakan bebas dari virus polio lokal pada 2022 berkat upaya tanpa henti untuk mengimunisasi semua anak.

Peluncuran vaksin yang sedang dilaksanakan untuk melawan malaria dan virus papiloma manusia (human papillomavirus/hpv) yang menyebabkan kanker serviks diharapkan dapat mengurangi kematian di kalangan anak-anak, wanita, dan anak perempuan secara signifikan, kata WHO.

Untuk mempertahankan imunisasi rutin, negara-negara Afrika harus berinvestasi dalam infrastruktur pendukung dan tenaga kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membasmi keraguan terhadap vaksinasi yang disebabkan oleh informasi yang salah, urai WHO.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan