Banner

Tim peneliti China temukan gen kunci untuk tingkatkan hasil panen padi

Seorang petani memeriksa kondisi bibit padi di basis penanaman padi hibrida di Desa Xinchang di wilayah Cengong, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 1 Agustus 2023. (Xinhua/Yang Wenbin)

Gen penting pemuliaan padi dengan hasil tinggi, yang disebut sebagai gen GY3, secara signifikan dapat meningkatkan jumlah gabah per malai dan meningkatkan hasil panen varietas padi sekitar 10 persen dengan mengatur sintesis sitokinin.

 

Wuhan, China (Xinhua) – Tim peneliti China berhasil menemukan gen peningkat hasil panen padi, yang menjadi sumber gen penting untuk pemuliaan padi dengan hasil tinggi, menurut Universitas Pertanian Huazhong.

Gen GY3 secara signifikan dapat meningkatkan jumlah gabah per malai dan meningkatkan hasil panen varietas padi sekitar 10 persen dengan mengatur sintesis sitokinin.

Sekitar 98 persen padi japonica dan 21 persen padi indica membawa gen GY3, kata Xing Yongzhong dari universitas tersebut, yang memimpin penelitian ini.

Sebagian besar varietas padi indica yang beredar saat ini tidak mengandung gen GY3, yang mengindikasikan bahwa GY3 belum dimanfaatkan oleh para pemulia dalam proses pemuliaan padi indica, tambah Xing.

Banner

Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa GY3 dapat digunakan sebagai gen penting untuk pemuliaan dengan hasil tinggi pada padi indica, dan diperkirakan dapat meningkatkan hasil padi indica secara signifikan.

Gen penting pemuliaan padi
Para petani memanen padi di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, pada 7 Juni 2023. (Xinhua/Bram Selo)

Penelitian tersebut baru-baru ini dipublikasikan secara daring di jurnal Nature Genetics.

Sementara itu, setengah abad yang lalu, padi hibrida berhasil dikembangkan dan ditanam secara luas untuk kali pertama di China. Berkat teknologi ini, China berhasil memberi makan hampir 20 persen dari populasi dunia dengan kurang dari 9 persen dari total lahan subur di dunia, serta menjadi produsen makanan terbesar sekaligus pengekspor makanan terbesar ketiga di dunia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan