Banner

Gelombang panas tak berkesudahan terus melanda AS

Seorang anak menyiramkan air dingin ke tubuhnya di sebuah perkemahan musim panas di Plano, Texas, Amerika Serikat (AS), pada 27 Juni 2023. Gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah selatan AS terus menyebar ke wilayah lainnya di negara tersebut pekan ini, dengan lebih dari 55 juta orang kini berada di bawah peringatan suhu panas. (Xinhua/Dan Tian)

Gelombang panas berbahaya terus melanda Amerika Serikat (AS) bagian selatan, dengan yang paling parah melanda Texas, Florida, dan AS Barat Daya.

 

Dallas, AS (Xinhua) – Gelombang panas berbahaya terus melanda Amerika Serikat (AS) bagian selatan, dengan yang paling parah melanda Texas, Florida, dan AS Barat Daya.

Menurut New York Times (NYT), lebih dari 100 juta orang di AS saat ini berada di bawah peringatan panas yang berlebihan dan peringatan panas.

Suhu rekor tertinggi diperkirakan terjadi akhir pekan ini di 45 lokasi, sebagian besar di negara bagian Selatan atau Barat seperti Texas dan Nevada, serta Idaho dan Oregon. Las Vegas berpotensi mengalami tiga hari berturut-turut dengan suhu tertinggi 115 derajat Fahrenheit (46 derajat Celsius), yang hanya terjadi sekali sebelumnya, yakni pada 2005. Phoenix mencapai 15 hari berturut-turut pada atau di atas 110 derajat Fahrenheit (43 derajat Celsius) pada Jumat (14/7) pekan lalu.

Hampir 70 persen warga AS akan mengalami suhu mencapai 90 derajat Fahrenheit (32 derajat Celsius) atau lebih sepanjang pekan depan. Sementara itu, lebih dari 55 juta orang akan mengalami suhu tinggi pada angka atau di atas 100 derajat Fahrenheit (37 derajat Celsius), menurut NYT.

Banner

Permintaan listrik di Texas mencapai rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (18/7) setelah rumah dan bisnis menghidupkan penyejuk ruangan (air conditioner/AC) untuk menghindari gelombang panas yang brutal. Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), yang mengoperasikan jaringan untuk lebih dari 26 juta pelanggan yang mewakili sekitar 90 persen beban listrik di negara bagian itu, mengatakan bahwa pihaknya memiliki cukup sumber daya yang tersedia untuk memenuhi permintaan yang melonjak.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan