Konsep strategi baru pertama NATO dalam satu dekade ini akan menyoroti China untuk pertama kalinya.
Jakarta (Indonesia Window) – Kelompok Tujuh negara industri demokrasi terkemuka G7 telah bersepakat untuk mengembangkan pendekatan terkoordinasi guna memperbaiki praktik perdagangan internasional ‘non-pasar’ yang terapkan oleh China, kata seorang pejabat senior AS pada hari terakhir pertemuan puncak G7 di Jerman.
“Anda akan melihat para pemimpin merilis pernyataan kolektif, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konteks G7, mengakui kerugian yang disebabkan oleh arahan industri perdagangan China yang tidak transparan dan mendistorsi pasar,” kata pejabat itu pada Selasa.
Di antara komitmen G7 adalah mempercepat upaya untuk menghapus kerja paksa, termasuk kerja paksa yang didukung negara, dari rantai pasokan global, imbuh pejabat itu.
NATO
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang enam anggotanya merupakan negara anggota G7 (tidak termasuk Jepang) juga memberi perhatian pada China dan manuver politik luar negerinya.
Konsep strategi baru pertama NATO dalam satu dekade ini akan mengutip China sebagai perhatian besar untuk pertama kalinya, tetapi negara-negara anggota tetap berselisih mengenai bagaimana menggambarkan negara dengan militer terbesar di dunia itu dan hubungannya dengan Rusia, kata diplomat NATO baru-baru ini.
KTT G7 2022 yang sekarang sedang berlangsung di Jerman dan KTT NATO yang akan datang akan membahas hubungan yang semakin dalam antara China dan Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina, dan apa yang dilihat sebagai kecenderungan yang tumbuh dari China untuk melenturkan otot geopolitik dan ekonomi koersifnya di luar negeri.
Konsep strategis baru yang akan disahkan pada KTT NATO di Madrid pada Rabu dan Kamis pekan ini akan membahas meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia dan, untuk pertama kalinya, China, ekonomi terbesar kedua di dunia, kata pejabat AS pekan lalu.
Seorang pejabat Gedung Putih menyuarakan keyakinan pada Ahad (26/6) bahwa dokumen konsep itu akan mencakup pembahasan yang ‘sengit’ tentang China, tetapi mengatakan negosiasi terus berlanjut menjelang KTT NATO di Madrid pada 29-30 Juni.
Para diplomat NATO mengatakan Amerika Serikat dan Inggris telah mendorong bahasa yang lebih kuat untuk mencerminkan apa yang mereka lihat sebagai ambisi militer China yang meningkat dan kekhawatiran yang berkembang bahwa China dapat menyerang Pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang dianggap Beijing sebagai wilayahnya sendiri.
Prancis dan Jerman – mengingat investasi industri besar Eropa di China – sementara itu mendukung referensi yang lebih terukur, kata para diplomat NATO, yang berbicara dengan syarat anonim karena dokumen itu masih diselesaikan.
Di KTT G7 pada hari Senin, penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa makalah strategi NATO akan “berbicara dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang tantangan yang ditimbulkan China.”
Seorang diplomat mengatakan kompromi sedang terbentuk di mana China akan digambarkan sebagai “tantangan sistemik,” sementara termasuk menyeimbangkan bahasa yang mengacu pada “kesediaan untuk bekerja di bidang kepentingan bersama” dengan Beijing.
Dokumen strategi, yang akan memperbarui tujuan dan nilai-nilai NATO yang dipimpin AS, juga akan menyatakan “kesadaran negara-negara anggota tentang perlunya ketahanan,” kata diplomat itu.
Negosiator juga menyempurnakan bagaimana menggambarkan hubungan antara China dan Rusia, dengan Republik Ceko dan Hongaria sangat menentang frasa “konvergensi strategis” untuk mendefinisikannya, kata salah satu diplomat.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan satu-satunya tujuan pernyataan Barat tentang ancaman China adalah untuk menahan dan menekan perkembangan China dan mempertahankan hegemoni AS.
G7 adalah kelompok tujuh ekonomi maju dunia yang terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
KTT G7, yang diselenggarakan oleh Kepresidenan Jerman tahun 2022, berlangsung dari 26 hingga 28 Juni di Schloss Elmau, Bavaria, menyoroti solidaritas dan kerja sama untuk memitigasi dampak perang Rusia melawan Ukraina.
Pada KTT G7 ke-48 tahun ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengundang India, Argentina, Indonesia, Senegal, dan Afrika Selatan sebagai negara mitra.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi