Banner

Fokus – Indonesia kembangkan baterai, percepat penggunaan kendaraan listrik

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peletakan batu pertama pabrik industri baterai kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, (15/9/2021). (Sekretariat Kabinet RI)

Jakarta (Indonesia Window) – Salah satu alasan Indonesia mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai adalah karena pemerintah tengah berupaya mengembangkan industri manufaktur baterai skala besar di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (menko marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada pertemuan tentang prospek energi Indonesia 2022 di Jakarta pada 24 Februari.

Industri manufaktur baterai akan memanfaatkan sumber daya mineral Indonesia yang dilarang untuk diekspor guna mengoptimalkan nilai tambah di dalam negeri, imbuhnya.

Selain digunakan untuk kendaraan, baterai juga dapat digunakan untuk mengefektifkan pengoperasian pembangkit listrik dalam mendukung integrasi energi baru dan terbarukan ke dalam jaringan listrik.

Menurut Luhut, skala penggunaan baterai untuk mobil listrik kurang lebih sama dengan yang digunakan untuk sepeda motor listrik berbasis baterai.

Banner

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah menargetkan produksi aki kendaraan mencapai 600.000 unit untuk kendaraan roda empat dan 2,45 juta unit untuk kendaraan roda dua pada 2030.

Menko marves menggarisbawahi bahwa target produksi baterai adalah untuk mengimbangi jumlah kendaraan listrik dalam sembilan tahun ke depan yang diproyeksikan mencapai 2 juta mobil dan 13 juta sepeda motor.

“Kami juga memposisikan Indonesia sebagai negara yang ikut serta dalam pengurangan emisi gas rumah kaca untuk menurunkan suhu bumi hingga 1,5 derajat Celsius seperti yang tercantum dalam Paris Agreement,” tambah Luhut.

Untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat penggunaan kendaraan listrik, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan milik negara.

Kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan, kata Erick seperti dikutip kantor berita Antara pada 23 Februari.

Menteri BUMN berharap kerja sama tersebut dapat mendukung percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

Banner

Kepala negara sebelumnya mengapresiasi langkah perusahaan dari hulu hingga hilir untuk memulai pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia guna mencapai target nol emisi pada 2060.

Dia berharap melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, Indonesia dapat menjadi produsen kendaraan listrik.

Kementerian perindustrian mengapresiasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang bersinergi mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Tanah Air.

Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik seperti yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta pada 23 Februari.

Kerja sama tersebut diwujudkan oleh Electrum sebagai perusahaan patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama (perusahaan yang bergerak di bisnis listrik, pertambangan dan perkebunan), bersama dengan Pertamina dan perusahaan swasta lainnya.

Kementerian perindustrian mendukung penuh pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, kata Agus Gumiwang, dengan harapan Indonesia menjadi negara yang mampu menjadi produsen kendaraan listrik berdaya saing global.

Banner

Dalam peta jalan industri otomotif nasional, Kementerian Perindustrian menetapkan 20 persen penggunaan kendaraan berbasis baterai listrik pada tahun 2025, sejalan dengan upaya industri otomotif untuk terus meningkatkan efisiensi teknologi Internal Combustion Engine (ICE), hybrid, dan Plug-in hybrid.

Sementara itu, Pertamina berkomitmen untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik melalui skema kolaborasi inklusif untuk mencapai target nol emisi Indonesia pada tahun 2060.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan termasuk Indonesian Battery Company (IBC) untuk membantu mempercepat ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.

Dia menegaskan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus terintegrasi dalam rantai nilai, dan Pertamina berkomitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan