Banner

Fokus Berita – Kehadiran China kian meluas di Piala Dunia Qatar

Foto yang diabadikan pada 9 September 2022 ini memperlihatkan penampakan bagian luar Stadion Lusail, stadion utama Piala Dunia FIFA 2022 yang bibangun oleh perusahaan China, di wilayah pinggiran Doha, Qatar. (/Xinhua/Nikku)

Piala Dunia Qatar 2022 menjadi pesta olahraga rendah karbon, berkelanjutan, dan penuh dengan energi hijau, dengan bus-bus energi baru yang diproduksi oleh perusahaan China sibuk mengangkut para suporter yang berkunjung dan penduduk di seluruh negara Timur Tengah itu.

 

Doha, Qatar (Xinhua) – Kehadiran China menjadi perhatian saat antusiasme menyebar di Piala Dunia Qatar yang sedang berlangsung, mulai dari stadion buatan China, bus energi baru buatan China, hingga pertandingan sepak bola China kuno yang mengisahkan asal-usul olahraga modern termasuk Piala Dunia FIFA tahun ini.

Qatar menekankan pesta olahraga ini rendah karbon, berkelanjutan, dan penuh dengan energi hijau. Bus energi baru yang diproduksi oleh perusahaan China sibuk mengangkut para suporter yang berkunjung dan penduduk di seluruh Qatar.

Saat ini, terdapat lebih dari 6.600 unit bus Higer di Qatar, menempati pangsa tertinggi di pasar lokal, tutur Tang Zhaoqun, manajer pemasaran Higer Bus. Perusahaan China itu telah beroperasi di negara Teluk tersebut selama 16 tahun.

Dengan pengalaman mengemudikan bus selama 15 tahun, Masood Shah dari Pakistan mengemudikan bus Higer pulang pergi setiap hari dari Doha, ibu kota Qatar, ke perbatasan Qatar-Arab Saudi.

Banner

Pengemudi veteran itu sangat terkesan dengan “desain canggih, sistem kemudi yang stabil, manuver berbelok yang fleksibel, kemampuan memblok pasir, serta pengalaman berkendara yang luar biasa” dari Higer.

Pada 2006, Higer mengekspor 500 unit bus untuk melayani ajang Asian Games di Qatar di bawah kontrak yang ditandatangani dengan Mowasalat Qatar Company, menjadi kali pertama bus-bus buatan China beroperasi di jalanan negara lain.

Dengan meningkatnya pengakuan di pasar Qatar, permintaan bus Higer meroket. Pada 2020, Higer menandatangani kontrak untuk memasok 1.815 unit bus ke Doha untuk melayani ajang Piala Dunia FIFA saat ini.

Selain Qatar, perusahaan China tersebut juga memperluas kerja sama dengan negara Arab lainnya untuk meningkatkan transportasi umum, tutur Tang.

Mulai dari pengurangan emisi karbon hingga pembangunan infrastruktur, kerja sama antara China dan sejumlah negara Arab berkembang pesat, dengan lebih dari 200 proyek kerja sama sedang berlangsung di seluruh kawasan, menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri China belum lama ini.

Qatar dan China Railway Construction Corporation bersama-sama membangun Stadion Lusail berkapasitas 80.000 tempat duduk, venue utama untuk partai final Piala Dunia 2022 dan upacara penutupan.

Banner

“Pembangunan Stadion Lusail menandai kali pertama sebuah perusahaan China berpartisipasi sebagai kontraktor utama untuk merancang dan membangun sebuah venue sepak bola profesional di bawah standar tertinggi FIFA,” kata insinyur terkemuka China Li Bai.

Ini juga kali pertama sebuah perusahaan China merancang dan membangun stadion Piala Dunia.

Di stadion lain, sebuah pertandingan persahabatan digelar.

Saat Piala Dunia dimulai, 11 pemain sepak bola dari China bermain melawan tim sepak bola muda setempat di Evolution Sports Academy di Doha.

Para pemain juga memainkan cuju, permainan sepak bola yang tercatat paling awal yang berasal dari China, dan mengenakan kostum tradisional China untuk olahraga tersebut.

Masyarakat China dan Arab harus belajar lebih banyak tentang akar sejarah dan budaya masing-masing, kata Abdullah Khalifa, seorang warga Qatar yang menyaksikan pertandingan cuju, kepada Xinhua.

Banner

Pertandingan persahabatan tersebut juga mengesankan Mohammad Alemadi, seorang mahasiswa jurusan bisnis dan ekonomi di Universitas Qatar, yang percaya bahwa acara tersebut merupakan “peluang langka bagi kaum muda untuk menikmati budaya sepak bola serta persahabatan tradisional antara China dan Qatar.”

“Hubungan dan pertukaran persahabatan antara China dan negara-negara Arab tidak hanya dalam budaya, tetapi juga dalam berbagai bidang,” ujar mahasiswa itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan