Banner

Festival layang-layang China tarik peminat dari dalam dan luar negeri

Para kontestan mengikuti kompetisi menerbangkan layang-layang dalam Festival Layang-Layang Internasional Weifang ke-40 di Weifang, Provinsi Shandong, China timur, pada 15 April 2023. (Xinhua/Sun Shubao)

Festival Layang-Layang Internasional Weifang telah menjadi salah satu ajang internasional paling ikonik yang diselenggarakan di China sejak negara itu memprakarsai reformasi dan keterbukaan pada akhir 1970-an.

 

Jinan, China (Xinhua) – Festival Layang-Layang Internasional Weifang ke-40, yang resmi dimulai pada Sabtu (15/4) di Weifang di Provinsi Shandong, China timur, telah menarik minat para penggemar layang-layang dari China dan luar negeri.

Menampilkan layang-layang dalam berbagai bentuk dan ukuran mulai dari hewan laut trilobit raksasa hingga kereta cepat dengan rangkaian 50 gerbong, festival meriah ini telah menjadi salah satu ajang internasional paling ikonik yang diselenggarakan di China sejak negara itu memprakarsai reformasi dan keterbukaan pada akhir 1970-an.

Menurut pihak penyelenggara, lebih dari 600 penggemar layang-layang dari 59 negara dan kawasan turut berpartisipasi dalam festival tahun ini, termasuk banyak peserta dari luar China yang melewatkan acara tahunan ini selama tiga tahun terakhir karena pandemi COVID-19.

Festival Layang-Layang Internasional Weifang
Sejumlah orang mencoba menerbangkan layang-layang berbentuk burung phoenix dalam Festival Layang-Layang Internasional Weifang ke-40 di Weifang, Provinsi Shandong, China timur, pada 15 April 2023. (Xinhua/Li Ziheng)

“Weifang sangat terkenal di kalangan pecinta layang-layang di seluruh dunia,” kata Stanislav Kolbintsev dari Rusia, yang terlihat membawa layang-layang raksasa berbentuk burung. Kagum akan sejarah panjang menerbangkan layang-layang di China serta antusiasme publik yang besar terhadap olahraga ini, Kolbintsev berharap dapat mengunjungi lebih banyak kota di China untuk menerbangkan layang-layang.

“Sedari kecil, saya gemar menerbangkan layang-layang. Menerbangkan layang-layang memiliki banyak arti baik di India,” tutur Arindam Adhikary, seorang ekspatriat asal India. Adhikary adalah salah satu dari puluhan mahasiswa asing dari Universitas Kedokteran Weifang yang menghadiri acara tersebut sebagai penonton.

Kegiatan utama dalam festival ini, yang meliputi lomba membuat, menerbangkan, dan adu layang-layang, dijadwalkan berlangsung selama akhir pekan.

Festival Layang-Layang Internasional Weifang yang pertama diadakan pada 1984. Sejak saat itu, skala dan pengaruh internasional dari festival ini terus berkembang seiring dengan keterbukaan China yang berkelanjutan.

Dikenal sebagai ‘ibu kota layang-layang’, Weifang memiliki sejarah panjang pembuatan layang-layang, dengan beberapa catatan menunjukkan layang-layang kayu pertama diciptakan di daerah tersebut pada periode Musim Semi dan Musim Gugur lebih dari 2.000 tahun silam.

Kota Weifang memiliki industri layang-layang yang berkembang pesat, mempekerjakan lebih dari 80.000 orang di 600 lebih perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan layang-layang.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan