Fenomena pemutihan karang massal belakangan ini bertepatan dengan lima dari enam tahun terpanas dalam rentang 400 tahun yang diteliti dalam penelitian tersebut.
Sydney, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Suhu laut di dalam maupun di sekitar Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef) Australia telah mencapai titik tertingginya dalam 400 tahun lebih dan menimbulkan ancaman nyata bagi terumbu karang ikonis tersebut, kata para peneliti.
Dalam sebuah studi terbaru, tim ilmuwan Australia merekonstruksi data suhu permukaan laut dari 1618 hingga 1995 dengan menganalisis sampel kerangka karang dari dalam maupun di sekitar Great Barrier Reef (GBR), kemudian menggabungkan kumpulan data tersebut dengan pengamatan yang tercatat dari 1900 hingga 2024.
Para peneliti menemukan bahwa pada 2024, 2020, dan 2017, Laut Karang, yang terletak di lepas pantai timur laut Australia dan berisi beberapa terumbu karang termasuk GBR, mencatatkan suhu tertingginya dalam 400 tahun, dengan 2024 menjadi tahun terhangat yang pernah tercatat.
Para peneliti memperingatkan bahwa suhu yang menghangat dan peristiwa pemutihan karang massal mengancam akan menghancurkan ekologi, keanekaragaman hayati, dan keindahan GBR, terumbu karang terbesar di dunia yang juga Situs Warisan Dunia UNESCO.
“Jika tidak ada tindakan global yang cepat, terkoordinasi, dan ambisius untuk memerangi perubahan iklim, kita kemungkinan akan menyaksikan kehancuran salah satu keajaiban alam paling spektakuler di Bumi,” kata Benjamin Henley, peneliti utama dalam studi ini dari Universitas Melbourne, dalam sebuah rilis media.
Pemutihan karang merupakan fenomena yang terjadi ketika suhu laut meningkat terlalu tinggi, dan karang mengalami tekanan panas sehingga alga yang hidup di jaringan karang tersebut keluar, kemudian karang pun berubah menjadi putih.
Menurut Institut Ilmu Kelautan Australia (Australian Institute of Marine Science/AIMS) yang didanai pemerintah, karang yang memutih tidak mati, tetapi dapat mati jika kondisinya berkepanjangan atau ekstrem.
AIMS adalah satu dari tiga lembaga pemerintah yang pada April lalu mengonfirmasi bahwa sebagian besar GBR mengalami pemutihan karang pada musim panas 2023/2024, yang menandai fenomena pemutihan karang meluas kelima kalinya sejak 2016.
Penelitian terbaru ini menemukan bahwa fenomena pemutihan karang massal belakangan ini bertepatan dengan lima dari enam tahun terpanas dalam rentang 400 tahun yang diteliti dalam penelitian tersebut.
Laporan: Redaksi