Banner

China jadi salah satu tujuan utama ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia

Foto dokumentasi ini menunjukkan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. (Xinhua/Du Yu)

Ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia ke China dalam tiga kuartal pertama tahun ini mencapai 721 juta dolar AS, menjadikannya negara terbesar kelima dengan pangsa ekspor 4,2 persen.

 

Jakarta (Xinhua) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) baru-baru ini mencatat nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sepanjang Januari-September 2023 sebesar 17,4 miliar dolar AS. China termasuk salah satu dari lima negara tujuan utama dengan nilai ekspor mencapai ratusan juta dolar AS.

Ekspor produk ekonomi kreatif ke China dalam tiga kuartal pertama tahun ini mencapai 721 juta dolar AS, menjadikannya negara terbesar kelima dengan pangsa ekspor 4,2 persen.

Di atas China, lebih dari sepertiga ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia dikirim ke Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai 6,03 miliar dolar AS, disusul Swiss sebesar 1,27 miliar dolar AS, Jepang 997 juta dolar AS, dan Singapura 763 juta dolar AS.

“Subsektor yang mendominasi ekspor ekonomi kreatif adalah fesyen, kriya, dan kuliner,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dalam konferensi pers daring pada Senin (20/11).

Banner
Ekspor produk ekonomi kreatif
Produk fesyen khas Indonesia, batik. (Kemenparekraf RI)

Realisasi sampai akhir kuartal ketiga itu setara dengan 66 persen dari target nilai ekspor ekonomi kreatif sepanjang 2023 yang ditetapkan pemerintah RI.

Sandiaga berharap nilai ekspor tahun depan bisa menembus angka 27 miliar dolar AS dengan asumsi beberapa negara tujuan masih memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang kuat meski di tengah tekanan geopolitik yang meningkat.

Ekonomi kreatif mengacu pada sektor ekonomi yang berfokus pada kegiatan dan industri yang menggabungkan kreativitas, keahlian, dan nilai budaya untuk menghasilkan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah ekonomi. Ini melibatkan ekspresi kreatif, inovasi, dan penggunaan keahlian khusus dalam menciptakan produk dan layanan yang memiliki elemen seni, desain, budaya, dan kreativitas.

Bidang-bidang yang termasuk dalam ekonomi kreatif meliputi seni visual, musik, film, televisi, penerbitan, periklanan, desain grafis, mode, arsitektur, permainan video, kuliner, dan industri kreatif digital seperti animasi, perangkat lunak kreatif, dan konten digital.

*1 dolar AS = 15.419 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan